Mohon tunggu...
Yossie Fadlila Susanti
Yossie Fadlila Susanti Mohon Tunggu... Guru - Pendidik PAUD

Travelling susur tempat bersejarah seperti candi-candi peninggalan nenek moyang, bangunan kuno, dan mengulik sejarahnya adalah hal yang sangat saya sukai disamping profesi sebagai pendidik anak usia dini.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tas Tangan Astri

21 April 2023   08:37 Diperbarui: 22 April 2023   03:39 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : lifestyle.kompas.com

            Si kecil Azka baru saja menelepon, nampaknya ia sudah tak sabar menunggu ibunya pulang. Ya, tahun ini adalah pertama kali Azka akan diajak pelesiran ke luar negeri. Apalagi mereka akan bersama dengan Mas Arya, putra Mbak Nanda yang ragil. Mereka berdua nyaris seumuran.  Hanya bertaut sekitar dua tahunan saja. Momen ramadan tahun ini betul-betul momen heboh mereka jika sedang bertemu. Seperti waktu Arya diajak Azka ke masjid untuk ikut berbuka bersama anak-anak TPQ. Acap kali, Arya kepo tentang jajanan tradisional yang ia dapat saat berbuka. Mbak Nanda memang tidak begitu suka memasak. Ia jarang mengenalkan jajanan tradisional Indonesia kepada anak-anaknya. Kesempatan yang diperoleh  adalah ketika ada festival budaya  tradisional Indonesia di Kedutaan pada waktu-waktu khusus, HUT RI misalnya. Jauh berbeda dengan adiknya Astri yang jago masak.

            "Iya, Dik, Mamah sudah selesai, ini Mamah sudah siap-siap pulang, sabar ya ...," jawab Astri saat Azka meneleponnya untuk yang kesekian kali.  Akhirnya, pukul 16.10 wib Astri sudah bersiap pulang. Hari ini tak ada berkas yang dibawa pulang seperti biasanya. Setelah mengunci pintu ruang Astri bergegas menuju ke parkiran.

            "Pak Wir, terima kasih ya sudah menemani sampai sore. Selamat berlebaran bersama keluarga ya Pak," kata Astri saat mobilnya melewati Pos Satpam.

            Mbok Yah, asisten rumah tangga Astri sudah pulang kampung sejak 3 hari lalu. Otomatis Astri-lah yang harus menghendel semua pekerjaan Mbok Yah. Untuk hari ini, menu untuk berbuka Astri berniat untuk membeli saja. Jelang Idul Fitri, selera makan anak-anak dan suami sudah kurang begitu bersemangat. Apalagi  ditambah kesibukan Astri di kantor akhir-akhir ini,  bahan yang wajib tersedia di dapur adalah telur! Bisa dibuat dadar telur, omelet mie telur, tahu telur, bacem telur, balado telur, disamping menu rendang yang sering dibuat Astri untuk pesanan teman-teman kantornya.

            "Mah, kayaknya buka puasa dengan rujak cingur enak ya ..." celetuk Mas Bram saat menelepon istrinya. Rupanya Mas Bram yang asli Surabaya itu kangen kuliner khas tanah kelahirannya.

            "Iya, iya, siap Pak Bos, pulang ngantor nanti aku mampir ke warung Kuliner Surabaya langganan kita, sekalian beli gado-gado untuk anak-anak," jawab Astri.

            Astri meluncur  menuju ke warung kuliner langganannya sekeluar dari kantornya. Sepanjang jalan Astri masih memikirkan beberapa barang yang belum dipersiapkannya jelang keberangkatan ke Belanda. Selesai mendapatkan pesanan Mas Bram, Astri segera meluncur pulang kembali ke rumah. Ia sengaja melebihkan pesananannya, dengan harapan bisa berbagi dengan orang-orang yang ditemuinya di jalan. 10 paket berisi gado-gado dan es teh pun  akhirnya habis dalam perjalanan menuju ke rumah. Tak lupa ia menyelipkan sebuah amplop mungil sebagai sodakohnya.

            Waktu sudah menunjukkan pukul 5 lebih 20 menit  saat ia sampai di gerbang depan rumahnya.  Astri  segera turun dari mobil untuk membuka pintu gerbang rumahnya. Sebenarnya ia bisa saja minta bantuan Mas Bram suaminya untuk membukakan pintu. Tapi ia tak mau merepotkan suaminya kali ini.  Tak apalah sesekali ia turun dan membuka sendiri. Sekilas ia melihat seorang bapak-bapak paruh baya sedang mengorek-orek bak sampah di depan rumahnya. Di punggung pemulung itu,  terlihat sebuah karung yang sepertinya cukup berat.

            "Pak, ini ada sedikit rejeki untuk berbuka hari ini ya," tiba-tiba Astri mengulurkan sebungkus gado-gado dan 1 cup es teh kepada pemulung itu. Bapak pemulung itu pun menoleh ke arah Astri sambil mengucapkan terima kasih. Lalu ia melanjutkan pekerjaannya mengorek sampah. Seharusnya sebungkus gado-gado itu adalah makanan berbuka puasanya, tapi ia memutuskan untuk memberikannya kepada bapak pemulung itu.

            "Aku masih punya simpanan rendang, biar aku buka pakai itu saja," gumamnya saat itu.   

            Beres memarkirkan mobil di garasi, Astri segera mengeluarkan pesanan rujak cingur Mas Bram, gado-gado untuk anak-anak, beberapa camilan, serta beberapa cup es teller. Anak-anak segera berhamburan keluar untuk membantu ibunya. Astri segera menutup pintu gerbang dan mereka pun berjalan beriringan masuk ke dalam rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun