Demikian pula berbangga diri dalam urusan ibadah; dapat menghilangkan dan menghapuskan keberkahan amal.Â
Dalam surat Lukman ayat 18 diterangkan bahwa manusia dilarang bersifat angkuh dan sombong, serta memandang rendah orang lain. Bahkan, Allah SWT tidak menyukai hamba-Nya yang membanggakan diri sendiri.
Artinya: "Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. Lukman: 18)
      "Gimana Mad? Apakah kamu masih ingin menyombongkan diri?" tanya Roni tenang.
Mamad terdiam, tampaknya hatinya kini terbuka, ia merasa malu atas kesombongannya.
      Ia teringat, sewaktu pulang sekolah tadi, sebenarnya ia telah diingatkan oleh Bu Nia. Lusa, sekolah akan mengadakan kegiatan berbagi takjil di sekitar sekolah mereka. Dan anak-anak diminta menyisihkan sedikit uang sakunya untuk kegiatan tersebut, dengan tujuan melatih rasa empati anak-anak  pada bulan ramadan ini. Dan hanya tinggal Mamad yang belum.  Dalam hatinya, Mamad mengakui, ia merasa enggan dan sayang untuk menyisihkan uang sakunya.
      "Nanti aku gak bisa jajan dong. Kalau sampai rumah kan aku biasa beli jajan di warung Mbah Karto," ucap Mamad dalam hati. Sebenarnya, ketika sekolah usai dan saat  sampai di rumah, Mamad sering jajan di warung Mbah Karto secara sembunyi-sembunyi.
      "Mamad, Mamad," kata Fauzi dan Roni hampir bersamaan. Lalu keduanya berdiri, mengambil sepeda masing-masing dan melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Sementara Mamad masih diam tepekur, ia tak menyadari Roni dan Fauzi sudah pergi mengayuh sepedanya.Â
"Ehhhh, tungguuuu ... tungguuu akuuu," teriak Mamad sambil buru-buru meyambar sepedanya dan secepat kilat menyusul Roni dan Fauzi.
~ Yfs ~
Ambarawa, 11 April 2023