Tiba-tiba Syifa berteriak,
      "Ibu ... Sy..... syh ..," teriaknya sambil menutup mulutnya dengan tangan mungilnya.
      "Ada apa Cah ayu? Apa tangan Syifa terluka?" tanya Ibu kaget dan khawatir mendengar teriakan Syifa.
      "Aku makan kue nastarnya ...," sahut Syifa lirih, hampir tak terdengar.
Mendengar ucapan Syifa, Ibu spontan tertawa melihat polos dan lucu putri kecilnya itu.
      "Syifa lupa kalau masih puasa ya?" kata ibu sambil tertawa.
      "Maaf, Ibu, Syifa ndak sengaja, habis kuenya sepertinya enaaaaakkk sekali," ucap Syifa sambil melebarkan kedua tangannya ke udara.
      "Ya sudah, tidak apa-apa Cah ayu, Syifa kan juga masih belajar puasa. Mau membatalkan puasanya apa mau meneruskan sampai adzan asyar nanti Nduk?" tanya Ibu bijak.
      "Boleh dilanjutkan sampai adzan asyar nanti Bu?" jawab Syifa ragu-ragu.
      "Boleh sayang, yang pertama, Syifa tidak sengaja memakan kue nastar ibu, kedua Syifa masih dalam tahap belajar puasa. Jadi tidak mengapa kalau Syifa mau meneruskan puasanya," Ibu menjelaskan.
      "Iya, Ibu, aku mau lanjut sampai asyar  nanti supaya pahalanya makin buanayaaakkk sekali ya Bu," ucap Syifa menggemaskan.