“Allhummarhamni bilquran. Waj’alhu lii imaman wa nuran wa hudan wa rohmah. Allhumma dzakkirni minhu maa nasiitu wa ‘allimnii minhu maa jahiltu warzuqnii tilawatahu aana-allaili wa’atrofannahaar waj’alhu li hujatan ya rabbal ‘alamin.”
“Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Quran. Jadikanlah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah aku atas apa yang terlupakan darinya. Ajarilah aku atas apa yang belum tahu darinya. Berikanlah aku kemampuan membacanya sepanjang malam dan ujung siang. Jadikanlah ia sebagai pembelaku, wahai tuhan semesta alam.”
“Nduk, “ tiba-tiba Simbok menyapa dari balik pintu kamar Maryam yang sedikit terbuka.
“Dalem Mbok,” jawab Maryam lirih.
“Belum tidur?” tanya Simbok.
“Belum Mbok, sebentar lagi,”
“Tidurlah, istirahatkan badanmu, jangan sampai kesiangan sahur,” kata Simbok mengingatkan.
“Ya Mbok, Simbok juga istirahat,” sahut Maryam.
“Alhamdulillah, aku masih dikaruniai orang-orang yang sangat mencintai dan menyayangiku. Masih ada Simbok, Mas Tarjo, anak-anakku di PAUD, santri-santriku di TPQ, dan teman-temanku di desa ini. Terima kasih Ya Rabb,” gumamnya.
Allah bakal memberikan kabar gembira, petunjuk, berkah, dan rahmat-Nya kepada orang-orang yang sabar. Hal ini sesuai dengan surat Al-Baqarah ayat 155-157.
~ Yfs ~