Mohon tunggu...
Yossie Fadlila Susanti
Yossie Fadlila Susanti Mohon Tunggu... Guru - Pendidik PAUD

Travelling susur tempat bersejarah seperti candi-candi peninggalan nenek moyang, bangunan kuno, dan mengulik sejarahnya adalah hal yang sangat saya sukai disamping profesi sebagai pendidik anak usia dini.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Drama Jelang Buka Puasa

31 Maret 2023   21:43 Diperbarui: 7 April 2023   09:52 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : Koleksi Pribadi

Artinya : “Sesngguhnya Allah Ta’ala itu Maha Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak yang buruk.” – HR. Al Baihaqi, dishahihkan Al Albani dalam Shahibul Jami, 1744.

            Dalam keadaan kalut, sedih dan bingung, tiba-tiba, hapenya berbunyi. Andini yang masih menangis segera mengambilnya. Dilihatnya nama Ririn, teman kerjanya menelepon via WhatsApp.

            “Assalamu’alaikum,” jawabnya terbata-bata.

            “Wa’alaikumsalam, Mbak kamu di mana?” terdengar suara seorang wanita berbicara di seberang sana.

            “Aku di pasar Rin,” jawab Andini. “Kamu di mana?” Andini balik bertanya. Ia berniat meminta tolong Ririn untuk meminjaminya uang.

            “Aku masih di jalan, aku sengaja berhenti di pinggir jalan untuk menelepon Mbak, tadi aku mampir dulu ngobrol sama Bu Puspa tentang rencana kegiatan pemberian santunan untuk anak yatim Mbak. Dan aku lihat Mbak Dini sudah naik angkot” Jawab Ririn tenang.

            “Oh, Rin kamu bisa ke sini ndak? Kepasar, yang bagian makanan? Aku ... aku ... dompetku hilang Rin,” ucap Andini lirih  dan hampir menangis.

            “Mbak, makanya aku menelepon Mbak dan menanyakan di mana posisi Mbak sekarang karena, dompet Mbak Dini ada padaku. Tadi Pak Anton menemukan dompet Mbak masih tergeletak di depan pintu satpam Mbak.

            “Masyaallah ..... oh iyaa, aku lupa,” kata Andini setengah menjerit karena kegirangan.

            “Tadi aku sempat mengeluarkan dompet saat berhenti di depan Pos Satpam untuk membayar pulsa ke Mbak Dewi!” lanjutnya. Matanya kini berbinar-binar. Hatinya mulai tenang, senyumnyapun mengembang. Ia sudah terbiasa menyiapkan uang receh di saku secukupnya untuk membayar angkot. Jadi tak perlu membuka dompet lagi.  Makanya ia tak menyadari dompetnya tidak ada di dalam tasnya. 

            “Bu, maaf, teman saya sebentar lagi ke sini membawa dompet saya,” ucap Andini sambil tersenyum malu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun