Jam menunjukkan pukul 04.16 wib. Tiba-tiba terdengar suara dari masjid, pertanda sudah masuk waktu imsak.
“Sabar Mah, tenang ... masih ada sekitar 7 menit lagi sebelum adzan subuh berkumandang. Buatkan teh hangat aja Mah, dan kita kan masih punya kurma, cukup untuk kita makan sahur.” Kata Mas Bram menenangkan istrinya.
Mereka berdua segera berjalan menuju ke dapur. Tak lama kemudian 2 buah gelas teh manis hangat sudah siap ada di meja makan dan untuk dinikmati. Tak lupa mereka menyantap 3 buah kurma sesuai anjuran Nabi.
“Maafkan aku ya Mas, aku terlalu lelap tidur hingga kita nyaris tidak makan sahur,” ucap Astri sambil memegang tangan suaminya mengharap suaminya memaafkannya.
“Tak mengapa sayang, bukankah Rosul mengajarkan kita untuk mengakhirkan sahur?” kata suaminya lembut.
“Anas bin Malik meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit, ia berkata, “Suatu hari kami pernah sahur bersama Rosulullah Saw, kemudian beliau bangun untuk menunaikan shalat (subuh).” Lalu aku bertanya, “ Berapa jarak antara sahur dan adzan?” Beliau menjawab, “Sebanyak lima puluh ayat,” (HR. Bukhari Muslim),” lanjut suaminya.
Astri tersenyum menatap suaminya, sebenarnya ia tahu, Mas Bram tak ingin membuatnya malu karena terlambat bangun.
“Terima kasih, atas pengertiannya Mas,” ucap Astri sambil mencium pipi suaminya.
Allahhu Akbar Allaahhu Akbar ..... Adzan subuh sudah berkumandang. Astri dan suaminya beranjak menuju kran tempat wudhu dekat mushola kecil di rumah mereka. Sebuah shalat subuh berjamaah dengan Mas Bram yang sangat berkesan dan tak terlupakan dalam hidup Astri.
~ Yfs ~
Ambarawa Asri, 28 Maret 2023