Mohon tunggu...
Yossie Fadlila Susanti
Yossie Fadlila Susanti Mohon Tunggu... Guru - Pendidik PAUD

Travelling susur tempat bersejarah seperti candi-candi peninggalan nenek moyang, bangunan kuno, dan mengulik sejarahnya adalah hal yang sangat saya sukai disamping profesi sebagai pendidik anak usia dini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Balitaku, Jalan Hidayahku

25 Maret 2023   22:35 Diperbarui: 1 Juni 2023   22:49 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            “Kenapa tidak di masjid saja Mbak?” kata Bu Nana menyarankan.

            “Ahh, saya malu Bu, belajar dengan Bu Nana saja dulu,” pinta Ranti sambil tertawa kecil sambil menutup mulut menahan malu.  Sejenak kemudian belum sempat Ranti menoleh untuk melihat ke arah jam dinding, terdengar suara dari luar. “Assalamu’alaikum.” Terdengar ketukan lembut di pintu dan suara khas nan lembut Bu Nana membuyarkan lamunannya. 

            “Wa’alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh,” jawab Ranti dari dalam rumah.

            “Mari Bu, masuk.”

Syifa segera menyambut Bunda Nana dengan mengulurkan tangan mungilnya,  sambil mengucapkan salam. Sore itu, Syifa dan Ranti bergantian belajar, semangat kembali membuka sebuah buku kecil yang berjudul “Iqra’ Jilid 1.”  

            “Jika belajar mencari ilmu karena Allah Swt dengan ikhlas dan langsung dari hati, Inshaallah Allah akan memberikan kita jalan dan kemudahan Mbak Ranti, “ kata Bu Nana lembut.

            “Aamiin, njih bu ... mohon kami dibimbing,” ucap Ranti pelan seraya memeluk Bu Nana, ketika les mengaji selesai.

            Ternyata, ibu-ibu tetangga Ranti tahu bahwa Ranti sedang belajar mengaji bersama Bu Nana. Satu persatu mereka ikut bergabung. Dari sini, Ranti  tahu, kalau selama ini banyak ibu-ibu yang sudah muslim dari lahir tapi belum mampu membaca Al Qur’an dengan baik, bahkan ada yang sama sekali tidak bisa membaca Al Qur’an. Subhanallah ... 

            Tiba di Bulan Ramadan, anggota belajar mengaji bersama ibu-ibu semakin banyak. Sebuah pertemuan Kajian pun akhirnya berjalan rutin tiap minggu siang, sebelum ibu-ibu direpotkan dengan acara memasak untuk menyiapkan makanan buka puasa.                          Syifa melanjutkan mengajinya di masjid, dan selalu Eyang Utinya yang mengantar. Alhamdulillah, sudah sampai Iqra’ 2 dia sekarang.

            Sebuah kebahagiaan yang tak terduga diperoleh Ranti. Sedemikian rupa Allah Swt mempermudah hambaNya yang mau menuntut ilmu agama.

            Semua berawal dari sebuah pertanyaan polos dan sederhana seorang anak kecil yang tidak mampu dijawab oleh ibunya, yang akhirnya membawa banyak hikmah bagi banyak insan. Terutama Ranti dan keluarga kecilnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun