Mohon tunggu...
Yosi Prastiwi
Yosi Prastiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga

Hobi nulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Mengejek Orang yang Takut Jarum Suntik, Kalau Mereka Mau Vaksin sedangkan Kamu Enggak

14 Februari 2021   14:54 Diperbarui: 16 Februari 2021   08:45 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Steven Cornfield on Unsplash

Golongan ini barangkali tak ambil pusing saat masyarakat kita adu pro kontra program vaksin covid-19. Penolakan mereka pada vaksin jauh dari idealis. Dibilang halu juga bukan. Sebab fobia itu nyata. Takut kadang tidak bisa didefinisikan secara ilmiah. Trypanophobia salah satunya.

Nervousnya Trypanophobia terhadap vaksin berbeda dengan mereka yang menolak vaksin secara logis. Atau dilogis-logiskan. Atau sebab alasan ras, agama, suku dan adat-istiadat lainnya.

Rasa takut pada jarum suntik umumnya memang dialami anak-anak. Tak peduli meski pak Ganjar Pranowo bilang disuntik itu rasanya seperti gigitan semut. 

Perbuatan menyuntikkan jarum tajam ke jaringan bawah kulit secara sengaja cukup menakutkan bagi sebagian anak. Belum termasuk darah yang keluar. Sak crit sih tapi namanya takut. Ditambah efek ngilu dan bengkak pada bagian yang disuntik sesudahnya. Wajar dong anak-anak takut. 

Apalagi macam generasi saya. Auto parno melihat jejak-jejak suntikan pada lengan orangtua yang terpampang nyata. Kedua orangtua saya, memiliki bekas suntikan segede gaban meskipun mereka tidak menderita keloid. Mblaret seperti luka sebab disiksa. 

Pemandangan melihat bopeng suntikan pada lengan orangtua, pengalaman traumatik dengan jarum suntik dan informasi hoax bisa membangun persepsi keliru. Salah satunya menyebabkan anak kecil takut berlebihan pada jarum suntik. Mungkin itu yang dialami Kumbang. 

Namun, tidak hanya anak kecil yang mengalami Trypanophobia. Remaja dan orang dewasa dapat mengalaminya juga. Seperti kabar yang viral di media sosial belum lama ini. Beredar video 39 detik berisi rekaman pria dewasa yang berteriak histeris sebelum disuntik vaksin Sinovac. Ia meronta dan berusaha melepaskan diri. Matanya melotot ke arah jarum suntik. Awaludin Rahim namanya.

Pria ini adalah kepala puskesmas di Bone Bolango, kabupaten Gorontalo. Kepada media, ia mengaku berteriak sebab fobianya terhadap jarum suntik. Ia mengalami pengalaman trauma jarum suntik di masa kecil. Ia histeris bukan sebab persoalan vaksin yang merugikan. Ia takut merasakan rasa sakit akibat disuntik lagi. 

Tidak semua Trypanophobia suuzon dengan kandungan vaksin made in China ini. BPOM menyebutkan Sinovac tidak mengandung bahan non halal. Asrorun Niam, ketua MUI menyebutkan vaksin ini halal dan suci. Meski, tentu saja tidak mensucikan. 

Trypanophobia juga tidak merasa perlu susah payah menghitung efikasi Sinovac. Tingkat kemanjuran vaksin ini saat tahap uji klinis sudah melampaui syarat WHO, yaitu 50 persen. Sinovac aman di angka 65,3 persen. Meskipun, beberapa sumber mengatakan, hasilnya bisa berbeda pada tiap negara. Bukan ini alasannya.

Trypanophobia juga tidak ambil pusing dengan perbandingan vaksin Sinovac dengan Pfizer dan Moderna. Hampir semua vaksin memiliki efek bawaan termasuk Sinovac. Vaksin itu semacam paket lengkap menyuntikkan virus mati berikut KIPInya atau kejadian ikutan paska imunisasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun