"Hadiahnya staycation di hotel Dsenopati. Anak-anak bisa berenang di sana." Aku berbisik padamu. Khawatir anak-anak kadung dengar kosakata 'staycation' dan 'berenang' lalu menagihnya macam rentenir panci harian. Nanti ya Nak, tunggu ibumu menang dulu.
Abang pagi itu hanya mengangkat bahu. Mungkin pasrah kukirimi surat berkali-kali sepanjang kita menikah. Minimal setiap anniversary, Abang mendapat hadiah surat. Lain waktu saat kesal dan tidak mampu berbicara, aku pilih menulis. Kubacakan saat sudah tidak marah sambil menertawakan situasi.
Event kali ini special Bang. Mana mungkin aku melewatkannya Bang. Hotel Dsenopati ini terletak di Prawirodirjan. Salah satu kelurahan kenangan bagi kita. Mau kubantu Abang mengingat hari-hari kita di sana?
Abang tentu ingat, kita sempat tinggal di Prawirodirjan. Tepatnya di kawasan gang padat penduduk di pinggir kali Code. Beragam profesi dan wajah manusia ada di sana.Â
Saat itu kita hanyalah pengantin muda yang tidak tahu harus memulai rumah tangga darimana. Maklum, kita menikah lewat jalur konvensional. Kita dijodohkan senior setelah bertukar proposal nikah. Empat bulan setelah berkenalan, Abang menikahiku.
Aku ingat, Abang justru membawa laptop saat kita bulan madu.Â
"Kita bikin visi-misi keluarga dulu."Â
Alamak. Ternyata begini rasanya menikah dengan aktivis. Hidup mahasiswa!
Dulu, kak Aci yang mengantarkan kita ke kontrakan di Prawirodirjan. Dia berbaik hati membantu mencarikan kita tempat tinggal. Kak Aci juga menyewa satu bangunan kosong di depan kontrakan kita. Berencana membuat bimbingan belajar untuk anak-anak di sekitar kali Code. Kelak, bimbel itu kerepotan kita kelola. Kak Aci salah pilih orang. Menitipkannya pada kita, guru yang amatir.Â
Tentang rumah kontrakan pertama ini, aku langsung jatuh cinta pada lokasinya Bang. Ada gapura kecil tepat di samping rumah. Di atasnya, kembang terompet kuning bermekaran sempurna.Â
Harga sewa rumah itu cukup terjangkau bagi kantong Abang. Aku harus tahu diri. Kita sama-sama masih kuliah. Selain menghidupiku, Abang juga harus menggaji tiga karyawan dari usaha tour travel di Timoho sana.Â