Mohon tunggu...
Yosi Prastiwi
Yosi Prastiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga

Hobi nulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makan Mi Instan, Cara Keempat Menikmati Hujan

5 Januari 2021   21:20 Diperbarui: 5 Januari 2021   21:38 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini jadi senjata andalan anak-anak meminta ijin bermain hujan. "Kan, udah ga pernah berenang." Begitu salah satu anak membuka percakapan. Disusul alasan bosan di rumah, waktu bermain layar terbatas, tidak ada petir, mumpung hujannya deras sampai membandingkan saya dengan tetangga yang mengijinkan anaknya main hujan.

FYI, anak saya empat. Kebayang kalau keempatnya merengek minta main hujan semua. Saya bisa apa? Sebagai anak yang dibesarkan sambil main hujan, saya tahu betapa serunya itu.

Merasakan air turun dari langit  adalah keajaiban. Berdiri di bawah talang air rasanya bagai di air terjun. Seringkali saya ijinkan. Pantau saja sesekali. Setelahnya saya baru sadar. Cucian baju kotor beranak pinak setelah mereka bermain hujan.
 
3. Mengantisipasi kebocoran

Dapur kami kadang disinggahi air hujan. Terutama saat deras. Bukan sebab bocor tapi daun-daun kering di atap yang menyumbat saluran air hujan. Akibatnya salah satu paflon dapur rembes. Tak kuat menahan beban air. Apalagi jika ia tahu beban hidup yang saya rasakan, duh.

Membersihkan daun di atap menjadi pekerjaan sampingan di musim hujan. Orang lain menyapu daun kering di halaman, bapak di sini menyapu daun kering di genteng. Itupun harus hati-hati agar genteng tidak terinjak terlalu kuat dan berakhir dengan bocor betulan.

Jika tugas ini terlewat, menyiapkan ember tadah rembesan jadi opsi cadangan. Satu tim dengan aneka lap dan pel kain. Bonus omelan panjang pendek tak beraturan soal siapa lalai bertugas mengamankan daun kering di atas sana.

4. Menghangatkan badan

Sudah kehujanan sepanjang perjalanan pulang masa iya sampai rumah suami masih kedinginan. Keterlaluan. Istri perlu siaga dengan kondisi ini di musim hujan. Misalnya dengan menyiapkan minuman atau makanan hangat kesukaan. Mie instan rebus misalnya.

Sebetulnya, kami punya aturan makan mie instan tak tertulis. Cukup sepekan sekali. Sayangnya, aturan ini kadang kami langgar berjamaah. Alasan turun hujan mungkin terdengar mengada-ada, sebab ada alasan lain yang lebih kuat.  Yaitu tanggal tua sementara gajian masih lama.

Tapi memang benar kok, mie rebus dengan telur dan potongan cabe rawit selalu berhasil menghangatkan badan. Entah sebab musim hujan, kehujanan, sampai kelar main hujan.

Tampilannya mungkin tidak sama dengan bungkus mie instan favorit anda, tapi rasanya ah, mantap.  Cobalah sesekali menikmatinya di tanggal muda agar tahu perbedaan toppingnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun