Mohon tunggu...
Yosi Prastiwi
Yosi Prastiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga

Hobi nulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makan Mi Instan, Cara Keempat Menikmati Hujan

5 Januari 2021   21:20 Diperbarui: 5 Januari 2021   21:38 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konon, hujan di kota Jogja  terbentuk dari 10% air dan 90% genangan kenangan. Entah siapa yang mempopulerkannya. Quote semacam ini kerap muncul di timeline sepanjang musim hujan. Kadang dari pejuang single. Lain waktu dari orang yang gagal move on dari mantan. Lagu lama masih diputar sambil terngiang. Alih-alih move on di 2021, hujan dijadikan kesempatan mengabadikan kenangan. Come on Mblo.

Sejak menjadi istri orang, hujan memiliki definisi berbeda bagi saya. Omong kosong soal kenangan. Apalagi duduk me time menikmati hujan sambil minum kopi dan mengenang mantan. Ada banyak hal yang perlu dipikirkan dan dilakukan selama hujan. Sebab jika sudah reda, lain lagi masalah saya.

Paling tidak, ada empat cara menikmati hujan bagi ibu rumah tangga macam saya. Misalnya;

1. Mengangkat jemuran

Mendung memang tak berarti hujan tapi mendung alarm alam bagi saya agar siaga. Jemuran saya di teras depan. Sebagian besar terlindung dari hujan. Sisanya bisa basah kena tempias. Terutama saat hujan turun deras.

Sebelum kehujanan, saya memilah jemuran mana yang sudah kering. Menepikan yang masih basah. Menggeser jemuran aluminium lebih rapat ke tembok.

Masalahnya, pekerjaan ini kadang tidak bisa saya eksekusi. Sebelum repot mengangkat jemuran saya harus menerima fakta menyedihkan. Cucian bersih ini bahkan belum sempat dijemur. Duduk manis di dalam mesin cuci.

Ibu-ibu yang paham lamanya jarak cucian bersih dari mesin cuci sampai terbentang di jemuran, fix kita satu tim.

2. Memantau anak bermain hujan

Bermain hujan selalu menyenangkan bagi anak-anak. Terlebih di masa pandemi. Setahun terakhir, baru 2x kami berani bermain air di kolam renang. Satu sebab menginap di hotel. Dua berenang di embung pakawenon sebelah. Lainnya, kami memilih jaga jarak dari kerumunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun