Menurut Sudiyo, ketua PGRI Sleman, salah satu hal yang selalu membuatnya terkesan dengan Sri Muslimatun adalah kesediaannya hadir di rumah duka jika ada guru dan keluarga guru yang mendapat musibah. Perhatiannya sebagai ibune wong Sleman menunjukkan kepeduliannya pada profesi guru.
Peribahasa berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi mungkin tidak cocok dengan laku Sri Muslimatun yang totalitas melayani. Pengabdian pada masyarakat adalah kontribusinya. Sebagai bidan, guru maupun wakil bupati semua ia lakukan sepenuh hati.Â
Langkahnya di Pilkada Sleman tahun ini bagian dari caranya menuntaskan misi sebagai pembelajar sejati. Lima tahun terakhir magang belajar di birokrasi kapan lagi waktunya praktek jadi bupati?
Selamat hari Guru!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI