Mohon tunggu...
Joshephine Maretta
Joshephine Maretta Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Ilmu Komunikasi ✨

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Raditya Dika: Penulis, Aktor, dan Sutradara Film

26 September 2021   20:57 Diperbarui: 26 September 2021   21:47 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://yt3.ggpht.com

Nama Raditya Dika tentunya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia, terutama bagi kalian penyuka Stand Up Comedy. Untuk kalian yang bertanya-tanya Raditya Dika itu siapa, sih? 

Raditya Dika Angkasa Putra atau yang kerap disapa Raditya Dika ini adalah seorang penulis, komika, aktor, sutradara, dan youtuber asal Indonesia.

Raditya Dika telah menerbitkan beberapa buku, seperti Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh, Cinta Brontosaurus, Marmut Merah Jambu, Manusia Setengah Salmon, Koala Kumal, dan lain-lain. 

Selain itu, beberapa hasil karya tulisnya pun diangkat menjadi film dan disutradarai sendiri oleh Raditya Dika.

Dalam pembuatan film, Raditya Dika mengambil peran sebagai sutradara, penulis skenario, maupun pemeran. Film yang telah diproduksi Raditya Dika pun ada banyak, seperti Marmut Merah Jambu (2014), Malam Minggu Miko (2014), Single (2015), Koala Kumal (2016), Hangout (2016), The Guys (2017), Target (2018), dan sebagainya.

Kebanyakan film-film tersebut mengangkat genre drama - komedi. Setiap film milik Raditya Dika selalu konsisten mengangkat genre komedi didalamnya dan biasanya menggunakan adegan atau terdapat unsur Stand Up Comedy didalamnya untuk menambah kesan komedi pada film. 

Melihat konsistensi Raditya Dika dalam pembuatan film menunjukkan bahwa Raditya Dika termasuk seorang Auteur.

Apa itu Auteur ?

Istilah “Auteur” pertama kali muncul di Perancis pada tahun 1950-an. Gerakan auteurism ditujukan untuk mendominasi kritik dan teori film (h. 83). 

Menurut Andrew Sarris, dalam teori Auteur terdapat tiga asumsi, yakni kompetensi teknis yang dimiliki oleh seorang sutradara, sutradara memiliki latar belakang atau personalitas yang unik, dan film yang dibuat oleh sutradara harus terdapat pesan atau makna (Prasetiawan, 2019). 

Seseorang juga dapat disebut sebagai Auteur ketika memegang kendali penuh dalam proses pembuatan film secara keseluruhan.

Sumber: cdn.surgatekno.com
Sumber: cdn.surgatekno.com

Apakah Raditya Dika termasuk Auteur Indonesia ?

Seorang kru film dapat disebut sebagai auteur apabila memenuhi kualifikasi dan asumsi yang telah dijelaskan sebelumnya. Melihat hasil karya Raditya Dika menunjukkan bahwa Raditya Dika dapat disebut sebagai Auteur. 

Hal ini dikarenakan Raditya Dika memiliki peran dalam pembuatan naskah dan bahkan ia juga ikut ambil peran dalam film. Beberapa filmnya pun menunjukkan bahwa Raditya Dika menjadi pemeran utama dalam film. 

Selain itu, selama proses pembuatan film, Raditya Dika juga menjadi sutradara sehingga ia memiliki kekuasaan dalam mengatur jalannya film.

Film-film hasil karya Raditya Dika pun selalu konsisten menggunakan genre komedi, walaupun dipadukan dengan genre lain. Cerita dalam film pun selalu diselipkan candaan dan ada beberapa adegan yang menunjukkan adanya Stand Up Comedy. 

Sebagai contoh dapat dilihat dari film karya Raditya Dika yang berjudul Koala Kumal (2016) dan Hangout (2016).



Kedua film tersebut memiliki alur cerita dan genre yang sangat berbanding terbalik, dimana "Koala Kumal (2016)" mengangkat genre drama dan komedi. Sebaliknya, film "Hangout (2016)" mengangkat genre horror dan komedi. Kesamaan yang ada pada dua film tersebut adalah penggunaan genre komedi sebagai landasan cerita.

Bahkan, di film lain pun pasti terdapat unsur komedinya juga sehingga dapat menjadi salah satu ciri khas dari film Raditya Dika. Selain itu, Raditya Dika selalu menggunakan aktor yang tergabung dalam stand up comedy untuk menjadi pemain dalam film karyanya. Komika yang ikut ambil bagian dalam film karya Raditya Dika, diantaranya adalah Pandji Pragiwaksono dan Soleh Solihun.

Melihat keterlibatan para bintang Stand Up Comedy pada setiap film Raditya Dika menunjukkan konsistensi Radit dalam memilih pemeran film. 

Selain konsistensi Raditya Dika yang selalu membawakan genre komedi dan pemilihan pemeran film dari Stand Up Comedy, film milik Radit juga memiliki pesan moral. Sebagai contoh dapat dilihat dalam film “Single (2015)” yang dimana memberikan pesan moral bahwa cinta itu tidak dapat dipaksakan. 

Sebaliknya, pada film “Koala Kumal (2016)” Raditya Dika seakan memberikan pesan bahwa jangan sampai patah hati menghalangi kesuksesan seseorang. 

Berdasarkan segala aspek yang dimiliki Raditya Dika mencerminkan bahwa Raditya Dika dapat disebut sebagai salah satu Auteur Indonesia karena sesuai dengan kriteria dari teori Auteur.

Daftar Pustaka

Prasetiawan, M. R. (2019). Representasi Perempuan dalam film Laut Bercermin, Sendiri Diana Sendiri, dan Memoria. Skripsi. Surabaya : Universitas Airlangga

Stam, Robert. (2000). Film Theory: an Introduction. USA : Blackwell

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun