[caption id="attachment_357080" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana di Pinggiran Kota Nanga Bulik, Kab. Lamandau, Kalteng"]
[caption id="attachment_357081" align="aligncenter" width="300" caption="Papan Penunjuk arah ke kota tujuan akhir Etape 2, Kudangan"]
[caption id="attachment_357082" align="aligncenter" width="300" caption="Bundaran Patung Rumah Khas Kalimantan di bundaran Nanga Bulik - Kudangan"]
Sekitar pukul 15.30 WIB, setelah melewati jalanan yang berkelak kelok namun mulus, kami tiba di pinggiran ibukota Kab. Lamandau, yaitu Kota Nanga Bulik. Setelah istirahat sebentar untuk melemaskan otot kaki dan buang air kecil, perjalanan di lanjutkan menuju Kudangan.
Selepas dari Nanga Bulik, merupakan daerah yang benar - benar baru, karena saya belum pernah melewatinya.
[caption id="attachment_357083" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana senja sesaat akan memasuki Kudangan"]
Inilah petualangan yang sesungguhnya, melewati tempat yang benar - benar baru.
Cuaca sore itu mulai mendung, namun demikian tidak mengurangi keeksotisan kondisi perbukitan yang di lalui, bagaikan berjalan di punggung ular, perjalanan dilakukan sambil meliuk liuk melewati hamparan perbukitan, hutan, maupun sungai - sungai.
Jalanan begitu sepi, jarang sekali berjumpa dengan kendaraan lain. Namun karena kondisi aspal yang mulus dan jalanan yang lebar, maka mobil dapat di pacu maksimal.
Saat matahari mulai terbenam, akhirnya tibalah saya, di Kudangan, sekitar pukul 18.10 WIB.
Perjalanan hari ini total menempuh jarak sekitar 250 KM, dalam waktu sekitar 7 jam an. Kondisi jalanan 85 - 90 persen bagus, yang agak rusak berupa spot - spot lubang dan jalan sempit ada di antara Sampit - Pangkalan Banteng, selepas itu jalanan bagus kondisi nya.
[caption id="attachment_357085" align="aligncenter" width="300" caption="Losmen A'an dan "Partner" saya, SILVER RUSH B"]
[caption id="attachment_357087" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Lobi Losmen A'an"]
Di Kudangan, kami menginap di sebuah Penginapan lokal, Losmen A’an, yang kebetulan baru di bangun sehingga masih bersih dan terawat. Per malam, tarifnya adalah Rp. 150,000,- dengan fasilitas kipas angin, ranjang spring bed, dan Toilet dalam.
Kota Kudangan, merupakan kecamatan terakhir di Kalimantan Tengah. Setelah melewati Kudangan, maka sekitar 70 KM, situasi nya adalah hutan, perbukitan, yang jarang penduduknya, hingga di perbatasan Kalteng – Kalbar.
Karena kondisi itulah, saya memutuskan malam ini menginap di Kudangan.
ETAPE KETIGA
Keesokan hari nya, pada tanggal 9 Maret 2015, adalah etape akhir, Kudangan - Pontianak.
[caption id="attachment_357090" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Pagi Hari di perjalanan selepas Kudangan, penuh kelak kelok dan kabut, menambah keeksotisan suasana pagi hari yang sejuk dan damai"]
Pagi - pagi pukul 7 pagi, saya sudah bangun, dan segera siap - siap. Pukul 7.45 WIB, perjalanan "bersejarah" tersebut dilanjutkan.
WOW !!!!
Ternyata pemandangan di sepanjang perjalanan saat lepas dari Kudangan, sangat menakjubkan. Perbukitan hijau maupun perbukitan di kejauhan yang masih tertutup kabut, terlihat sangat eksotis. Namun, kewaspadaan harus ekstra, karena kondisi jalan berkelak kelok, dan di beberapa titik terdapat jurang yang siap menerkam jika lengah sedikit.
[caption id="attachment_357093" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan penuh kelak kelok, naik turun dan kanan kiri perbukitan, sangat luar biasa eksotis"]
Ada keindahan, namun di lain sisi perlu waspada, jika tidak waspada bisa celaka tercebur ke jurang.
Kondisi jalan mulus dan lebar. Memang benar informasi dari Sahabat kami, Sdr. Banger di Kudangan, bahwa setelah Kudangan, sekitar 70 KM, situasi sepi dan jarang berpapasan dengan manusia, kalau malam pasti gelap banget dan sepi.
Setelah sekitar 70 KM, saya tiba di gerbang perbatasan Kalteng - Kalbar.
[caption id="attachment_357094" align="aligncenter" width="300" caption="Gerbang Perbatasan saat akan memasuki wilayah Kalimantan Barat"]