Jika ke Sampit, memang langganan menginap di penginapan tersebut.
Setelah makan malam di depot lokal setempat (Depot Rizki), dimana makanannya enak dan harga nya ekonomis, (Sepiring Nasi Goreng atau Mie Goreng adalah Rp. 14,000,- rasa lezat dan porsi besar), saya segera beristirahat, guna mengisi tenaga untuk perjalanan hari kedua.
ETAPE KEDUA
Hari kedua, tanggal 8 Maret 2015, sebelum melanjutkan perjalanan di "etape ke-2", saya melakukan ibadah akhir pekan di Sampit.
[caption id="attachment_357071" align="aligncenter" width="300" caption="Foto - Foto Suasana Kota Sampit yang asri dan banyak bundaran taman nan indah"]
Tepat pukul 10.00 WIB setelah selesai ibadah, perjalanan dilanjutkan, setelah berdiskusi dengan "saudara - saudara" di tempat ibadah mengenai rute yang perlu kami ambil, karena rute di hari kedua ini, 30 persen adalah rute baru yang belum pernah saya lewati.
[caption id="attachment_357072" align="aligncenter" width="300" caption="Satu - satu nya Mal di Sampit, Borneo City"]
Setelah memperoleh informasi yang jelas dan akurat, segeralah perjalanan di lanjutkan. Sekitar pukul 13.00 WIB, saya masuk ke kota transit yaitu sebuah kota kecamatan, namanya Pangkalan Banteng untuk istirahat sejenak sambil makan siang.
[caption id="attachment_357074" align="aligncenter" width="300" caption="Terdapat banyak Perkebunan Sawit Besar di perjalanan antara Sampit - Pangkalan Banteng, salah satunya PT. Indotruba"]
Saya sudah beberapa kali pernah berkunjung ke kota ini, untuk urusan kerja mengunjungi kebun karet PTPN 13, kebun Kumai.
[caption id="attachment_357075" align="aligncenter" width="300" caption="Gerbang Selamat Datang di Kab. Kotawaringin Barat (KoBar), Kalimantan Tengah"]
[caption id="attachment_357076" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana di kota Kecamatan Pangkalan Banteng, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah"]
[caption id="attachment_357077" align="aligncenter" width="300" caption="Gerbang Masuk ke Perkebunan Karet PTPN XIII, Kebun Kumai di Pangkalan Banteng"]
Pangkalan Banteng, cukup ramai, terutama di hari Minggu, karena pada hari libur seperti ini, semua pekerja di perkebunan - perkebunan sawit yang ada di sekitar kota tersebut beserta keluarganya, turun ke kota untuk berbelanja sambil berwisata ramai - ramai.
Di Pangkalan Banteng, terdapat pasar induk yang cukup besar, dan juga depot - depot maupun rumah makan yang rasa masakannya cukup nikmat dan lezat.
[caption id="attachment_357078" align="aligncenter" width="300" caption="Kebakaran Lahan yang sering terjadi di salah satu hamparan semak belukar di saat terik matahari siang hari"]
Sekitar pukul 13.20 WIB perjalanan di lanjutkan kembali dengan target tiba di kota kecamatan yang terletakdi ujung Kalimantan Tengah, yaitu "Kudangan".
[caption id="attachment_357079" align="aligncenter" width="300" caption="Patung Petani di Pertigaan Pangkalan Banteng - Pangkalan Lada, KoBar, Kalteng"]
Siang hari itu, cuaca nya sangat - sangat cerah dan sinar matahari bersinar sangat teriknya. Hal ini sangat menguntungkan, karena perjalanan bisa di lakukan dengan cepat dan agak ngebut, agar bisa tiba di Kudangan saat belum gelap. Maklum, saya menyetir sendiri, sehingga di daerah baru yang belum dikenal lokasinya, alangkah lebih baik jika belum gelap, karena di Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat, kepadatan penduduknya tidak sepadat di Jawa, sehingga masih banyak lokasi yang tidak ada manusia nya dan kanan kiri adalah hutan maupun perbukitan yang sepi.