Tidak terdapat kandungan gluten pada tepung sukun, sehingga memungkinkan untuk dicampur dengan tepung yang lain seperti tepung terigu, tepung maizena, tepung beras, ataupun tepung ketan. Tepung sukun dapat digunakan untuk membuat aneka kue kering, pancake, cake, kue lapis, dan pie.Â
Dengan memanfatkan tepung sukun sebagai sumber karbohidrat lokal, dapat mengurangi penggunaan tepung terigu hingga 75%.
Buah sukun dapat dijadikan alternatif sebagai bahan tambahan dalam pembuatan es krim, buah sukun mengandung zat pengental yang dapat berguna dalam pembuatan saus mayonnaise, vla, maupun pengental lainnya. Untuk dapat dicampur kedalam es krim, buah sukun diolah menjadi puree terlebih dahulu.Â
Puree merupakan bahan makanan yang banyak mengandung pati, kemudian dihaluskan dan disaring. Dengan menambahkan puree sukun akan meningkatkan kandungan gizi es krim yang dihasilkan. Selain mudah didapat, sukun menghasilkan karbohidrat dan cita rasanya netral sehingga dapat digunakan dalam pembuatan es krim.Â
Kandungan pati pada buah sukun dapat berfungsi memperbaiki kualitas pengadukan adonan, sehingga menghasilkan es krim yang lebih lembut, tidak mudah meleleh, dan mampu memberikan rasa yang unik.
Pemanfaatan buah sukun yang lain yaitu pati sukun yang dibuat dari buah sukun tua kemudian dikupas bersih dan dipotong-potong lalu diparut atau diblender. Agar tepung larut dan terpisah dari ampas, bisa ditambahkan air ke dalam hasil parutan sukun, penyaringan dilakukan berulang kali hingga seluruh pati terlarut, tunggu hingga pati mengendap dengan memperhatikan lapisan air di atasnya, apabila airnya emakin jernih artinya pengendapan semakin baik. Air endapan dibuang kemudian pati di jemur di bawah terik matahari hingga kering. Setelah kering pati sukun dapat disimpan dalam plastik.
Dengan memanfaatkan buah sukun sebagai salah satu alternatif bahan pangan tidak hanya ikut mensukseskan program diversifikasi pangan oleh pemerintah Indonesia, namun juga memberikan peluang bisnis baru bagi masyarakat. Teknologi pasca panen dan pengolahan yang diterapkan diharapkan dapat meningkatkan daya simpan buah sukun yang cepat berubah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H