Tapi ternyata, harganya masih lumayan lah ya, belum ketemu yang cocok di kantong. Saya muter-muter sampai malam itu, buat nyari barang, mulai dari toko-toko, sampai cari-cari secara online, dimana yang harganya ramah di kantong.
Dan, malam pun telah tiba, karena udah capek, saya akhirnya memesan sebuah kijingan di salah satu pengrajin marmer yang ada di Tulungagung. Yah menurut saya harganya cukup masuk akal. Â Pulang, capek, lalu tidur, dan perjalanan selesai.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!