Di era sepak bola kekinian, yang serba menuntut serba maksimal sejak persiapan, alasan seperti pada kasus Rashford biasa menjadi alasan kuat seorang pemain dilepas.
Terbukti, di bawah arahan Ruben Amorim, Antony, Si "Manusia 100 juta euro", yang sejak awal kedatangannya dari Ajax Amsterdam cenderung flop, akhirnya dipinjamkan ke Real Betis di paruh kedua musim 2024-2025, supaya bisa mendapat lebih banyak menit bermain.
Meski bergaji 200 ribu pounds per pekan, Real Betis hanya diwajibkan memberi menit bermain dan membayar sebagian gaji "El Gasing". Maklum, anggaran gaji klub Spanyol itu tak terlalu besar, jadi United perlu mensubsidi tanggungan gaji sang pemain.
Masalahnya, terkait situasi Rashford, The Red Devils perlu belajar dari pengalaman sejenis di masa lalu. Seperti diketahui, pada era Erik Ten Hag, situasi dan alasan serupa dengan kasus Rashford sempat terjadi pada Jadon Sancho.
Sempat dibekukan dari tim utama di musim 2023-2024, pemain bergaji 300 ribu pounds per pekan itu lalu dipinjamkan ke Borussia Dortmund. Tak disangka, klub Bundesliga Jerman itu mampu dibantunya melaju sampai final Liga Champions musim 2023-2024.
Meski akhirnya dipinjamkan lagi ke Chelsea, kali ini dengan opsi pembelian, performa Sancho di Chelsea terbilang lumayan. Jebolan akademi Manchester City ini juga mendapat banyak menit bermain.
Belajar dari pengalaman sejenis di masa lalu, Ruben Amorim dan Manchester United seharusnya bisa lebih hati-hati, sebelum mendepak Rashford.Â
Meski ada minat dari Borussia Dortmund, West Ham, dan Barcelona, akan jadi kerugian besar kalau kejadian seperti Jadon Sancho terulang.
Untuk saat ini, manajemen Setan Merah tampaknya sudah sedikit belajar dari pengalaman itu, dengan meminjamkan Antony ke Real Betis, tanpa menyelipkan opsi pembelian. Strategi serupa juga perlu diterapkan, jika Rashford jadi dipinjamkan.
Tapi, kalau ternyata Rashford (dan Antony) bisa mengikuti jejak Sancho di Borussia Dortmund, dan belakangan di Chelsea, berarti kondisi internal tim Manchester United memang sangat bermasalah, karena  mereka gagal mengeluarkan kemampuan pemain, dan pemain yang dicap pesakitan, malah bersinar terang saat dipinjamkan.