Terlepas dari fakta soal keberadaan Erick Thohir (yang juga Ketua Umum PSSI) di kursi pemilik klub Oxford United dan Keluarga Srivaddhanaprabha (Thailand) di Leicester City, Rizky Ridho jelas tidak bisa serta-merta  masuk radar kedua klub. Bukan karena tidak punya kemampuan atau kualitas, tapi lebih karena faktor regulasi izin kerja.
Memang, Oxford United punya Marselino Ferdinan di tim, tapi pemain kelahiran tahun 2004 ini sebelumnya sudah bermain di KMSK Deinze (Belgia) dan tampil di beberapa kesempatan. Pengalaman bermain di Eropa inilah, yang belum dimiliki Rizky Ridho, sehingga peluangnya bergabung dengan Oxford terbilang tipis, kalau tidak boleh dibilang tidak mungkin.
Soal minat Leicester City pada Ridho, informasi ini jelas hanya sebuah rumor. The Foxes memang punya pemain Asia dalam diri Hamza Choudhury di tim utama mereka, tapi pemain Timnas Bangladesh senior ini juga punya paspor Inggris, karena lahir di Inggris.
Soal pengalaman mengontrak pemain dari Asia Tenggara, tim asuhan Ruud Van Nistelrooy ini sudah pernah mengontrak Thanawat Suengchitthawon antara tahun 2020-2023. Tapi, pemain yang sempat tampil di Piala AFF 2020 ini diketahui punya paspor Prancis, karena pernah tinggal di sana sejak kecil.
Setelahnya, Tim Rubah sempat mengundang Suphanat Mueanta ikut trial pada tahun 2023. Meski begitu, kendala regulasi izin kerja membuat pemain Timnas Thailand ini dipinjamkan ke OH Leuven (Belgia) klub yang sahamnya juga dimiliki Keluarga Srivaddhanaprabha, sebelum akhirnya pulang kampung dan membela Buriram.
Dengan masih ruwetnya aturan soal izin kerja di Inggris (sekalipun belakangan sudah dilonggarkan) ketertarikan Oxford dan Leicester pada Rizky Ridho jelas hanya sebatas rumor, yang hanya terlihat masuk akal karena pemilik klub sama-sama dari Asia Tenggara.
Soal ketertarikan FC Tokyo, rumor yang ada juga masih pepesan kosong, karena sebagian klub dari Asia cenderung lebih suka menunggu pemain habis kontrak, supaya bisa direkrut secara gratis. Situasi ini jelas tak relevan dengan Rizky Ridho, karena kontraknya di Persija baru selesai tahun 2026.
Menariknya, meski terbukti belum (kalau tidak boleh dibilang tidak) valid, rumor transfer Rizky Ridho ke luar negeri ini menjadi satu contoh menarik, tentang seberapa penting cek dan ricek lebih jauh, supaya tidak mudah tergocek rumor picisan.
Berita ketertarikan klub luar negeri pada pemain Timnas Indonesia memang terlihat keren dari luar, tapi kalau berita itu masih sebatas rumor, menggorengnya, apalagi sampai gosong, hanya akan membuatnya berakhir menjadi satu lelucon, terutama kalau itu terbukti tidak benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H