Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Indonesia, "Remontada" dan Asa yang Terjaga

20 November 2024   00:56 Diperbarui: 20 November 2024   04:22 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Faktor-faktor seperti ini biasanya menghasilkan tambahan waktu kurang lebih 2-3 menit, tergantung seberapa parah insidennya. Jadi, tidak ada kontroversi. 

Meski secara permainan sangat pragmatis, strategi "catenaccio" ala Timnas Indonesia menunjukkan, mereka sudah belajar banyak dari pengalaman di laga melawan Bahrain. Kali ini, boleh dibilang tim sudah naik level dibanding sebelumnya. 

Tak ada lagi aksi-aksi nakal khas tim Timur Tengah, karena situasi mampu dikontrol dengan baik. Ada juga keberanian untuk bermain lugas tanpa kompromi saat dibutuhkan.

Jika kematangan seperti ini (minimal) bisa dipertahankan, rasanya tiket lolos ke Piala Dunia 2026 bukan sebuah "bonus" yang mustahil dikejar. Minimal, Tim Merah Putih  bisa bersaing hingga tahap akhir kualifikasi, bukan sebatas jadi pelengkap.

Kemenangan atas Arab Saudi sendiri merupakan satu wujud "remontada" istimewa, karena mereka mampu mengatasi tekanan besar, dan merespon kekalahan 0-4 dari Jepang dengan kemenangan atas Arab Saudi, untuk pertama kalinya dalam laga resmi internasional level senior. 

Meski begitu, insiden kartu merah Justin Hubner dan akumulasi kartu kuning untuk Ragnar Oratmangoen menjadi satu catatan. Masih ada titik rawan kena provokasi pemain lawan, terutama di menit-menit krusial.

Titik rawan ini perlu diwaspadai, karena masih ada laga tandang ke Australia dan Jepang di sisa babak kualifikasi. Jangan sampai, tim terlalu sering tak bisa tampil dengan kekuatan penuh, karena akumulasi kartu para pemain kunci. 

Kemenangan atas Arab Saudi di Jakarta menjadi satu momen bersejarah secara statistik, karena menjadi yang pertama buat Indonesia, khususnya di pertandingan dalam kalender resmi FIFA. Jadi, wajar kalau ada luapan kegembiraan dan euforia setelah ini.

Inilah satu titik yang bisa jadi menentukan. Kalau bisa memotivasi, satu momen bersejarah bisa jadi titik awal menuju momentum bersejarah yang lebih besar. Tapi, kalau momen bersejarah ini malah membuat lupa diri, mungkin semua memang selesai sampai di sini saja.

Manakah yang akan kau pilih, Garuda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun