Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Indonesia, "Remontada" dan Asa yang Terjaga

20 November 2024   00:56 Diperbarui: 20 November 2024   04:22 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Sumber gambar: Kompas.com)

Setelah dibabat Jepang 0-4 pada Jumat (15/11) lalu, Timnas Indonesia secara luar biasa langsung "move on" dengan menekuk Arab Saudi 2-0 di laga keenam Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa (19/11). Dengan kemenangan ini, Indonesia menjaga nafas untuk tetap bersaing.

Kebanyakan orang mungkin akan langsung  menyorot Marselino Ferdinan, karena dua gol yang dicetaknya, plus selebrasi epik sang pemain di pinggir lapangan. Tapi, ada satu hal menarik yang juga muncul, dalam kemenangan pertama Tim Garuda atas Arab Saudi, yakni dari cara mereka bermain secara kolektif.

Secara permainan dan catatan statistik, Arab Saudi sebenarnya bermain dominan. Catatan 80% penguasaan bola dan total 22 tembakan, mampu memaksa lini belakang Timnas Indonesia bekerja keras sepanjang pertandingan.

Beruntung, gelombang serangan ini membentur lini belakang solid, yang digalang Jay Idzes dkk. Alhasil, hanya 2 tembakan saja yang tepat sasaran. Itupun mampu diamankan Maarten Paes yang tampil tenang di bawah mistar.

Secara taktis, tim asuhan Herve Renard ini coba memanfaatkan keunggulan postur pemain, dengan berkali-kali mengirim umpan silang. Ketika bola silang tidak efektif, percobaan lewat tendangan jarak jauh pun beberapa kali dilakukan, meski hasilnya nihil juga. 

Sepintas, dominasi ini membuat gol hanya soal waktu saja. Masalahnya, kendali dan keunggulan statistik ini justru membuat mereka lengah. 

Lini belakang yang digalang Ali Al Bulayhi (Al Hilal) kerap kedodoran saat ditekan. Dari situlah, Timnas Indonesia dapat leluasa bergerilya lewat serangan balik cepat. Hasilnya, sepasang gol Marselino Ferdinan pun tercipta di kedua babak.

Dengan mencetak satu gol di masing-masing babak, Tim Garuda sukses memegang kendali situasi. Situasi ini otomatis merusak rencana taktik Arab Saudi, yang sejak awal berusaha mencetak gol, untuk mengontrol situasi, dan bermain dengan nyaman.

Baca juga: Ballon D

Tentu saja, ini menjadi satu kemajuan besar lainnya buat tim asuhan Shin Tae-yong, karena mampu bermain lebih efektif saat menyerang, dan disiplin saat harus bertahan. Mereka juga mampu menjaga fokus di "injury time" kedua babak, bahkan saat wasit Rustam Lutfullin memberi "tambahan waktu" ekstra di injury time babak kedua.

Sepintas, keputusan wasit asal Uzbekistan ini terlihat aneh. Meski begitu, secara situasi, keputusan sang wasit masih cukup adil, karena pada prosesnya, menit-menit awal injury time babak kedua memang sempat "diinterupsi" insiden kartu merah Justin Hubner, dan pergantian pemain di Timnas Indonesia, setelah insiden itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun