Boleh dibilang, The Kop membawa modal sederhana, yang membuat mereka luput dari perhatian. Tapi, inilah yang membuat mereka tampak lebih fokus dan berkembang, baik secara individu maupun kolektif.
Sebenarnya, seperti halnya tim lain, The Reds tak luput dari masalah cedera pemain. Hingga awal bulan November 2024 saja, selain Federico Chiesa, ada Diogo Jota dan Alisson yang masih absen karena cedera.
Tapi, kehati-hatian yang diterapkan Arne Slot (sejauh ini) cukup mampu menekan masalah cedera pemain. Kehati-hatian ini bahkan terlihat dari gaya bermain tim di bawah komando eks pelatih Feyenoord Rotterdam.
Tidak ada lagi "pressing" intens yang bagai tanpa henti, seperti di era Juergen Klopp, karena Mohamed Salah dkk diarahkan untuk mampu mengontrol ritme permainan dan melakukan "pressing", hanya jika diperlukan.
Meski bukan sosok perfeksionis seperti Pep Guardiola, strategi mengontrol ritme permainan ini mampu membantu tim mengatur napas, karena tahu kapan harus mempercepat atau memperlambat tempo permainan.
Strategi ini berpadu padan dengan rotasi pemain atau pergantian pemain saat dibutuhkan. Jika ada yang cedera, seperti yang dialami Ibrahima Konate saat melawan Brighton, atau Trent Alexander-Arnold saat melawan Aston Villa, pergantian pemain akan langsung dilakukan
Alhasil, Liverpool (sejauh ini) masih relatif bebas dari masalah cedera. Performa mereka juga relatif stabil, karena selalu berada pada level kondisi dan kesiapan yang sama di setiap pertandingan.
Sepintas, masalah cedera ini terlihat biasa, karena memang jadi risiko umum dalam olahraga intens seperti sepak bola. Tapi, bebas masalah cedera memang jadi faktor penting, jika tim ingin berbicara banyak di kompetisi.
Makanya, ada satu kehati-hatian ekstra, Jadi, bukan kejutan kalau tim pelatih Liverpool coba memaksimalkan materi pemain yang ada.
Di sini, kemampuan Arne Slot dalam memoles pemain juga langsung memperlihatkan efek positif. Ryan Gravenberch dan Luis Diaz bersinar terang, sementara Darwin Nunez dan Curtis Jones mulai berkembang.
Dengan pendekatan seperti ini, tidak mengejutkan juga kalau Si Merah tampak berkembang bersama sang pelatih baru. Jika standar performa saat ini mampu dijaga, bahkan ditingkatkan, meraih trofi tampaknya bukan sesuatu yang mustahil.