Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Sekotak Memori dalam Buku Komik

25 Oktober 2024   20:16 Diperbarui: 27 Oktober 2024   12:38 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari klasik (depan ke belakang) ke modern (belakang ke depan, ada juga yang menyebutnya sebagai "format jilid ala Jepang) perubahan itu semakin unik, karena membawa serta elemen desain grafis yang semakin kompleks. 

Uniknya, kerumitan yang semakin berkembang itu pada akhirnya kembali lagi ke titik simplifikasi, ketika komik digital muncul, dan fokus pada aspek estetika dan cerita, bukan lagi keawetan.

(Dokpri)
(Dokpri)

Seiring berjalannya waktu dan makin berkembangnya tren komik digital, mungkin jejak "rekaman" waktu komik cetak akan semakin pudar di masa depan, tapi, kita (yang pernah menikmati era komik cetak) tetap layak bersyukur.

Pernah ada masa, di mana tidak ada rasa khawatir mata cepat "lelah", atau perangkat kehabisan daya saat membaca komik.

Pada masanya, komik cetak telah menjadi satu "alat perekam" jejak inflasi, yang membuat generasi muda sadar soal ekonomi, tanpa harus melihat berita di media. Waktu terus berjalan, angka nominal tetap sama, tapi nilainya selalu berubah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun