Dalam konteks penerbangan domestik di Indonesia, masih ada saja kasus "delay", perubahan jadwal, atau pembatalan secara mendadak. Kekurangan ini bahkan sudah "diakui" secara internasional. Pada tahun 2023, platform layanan perjalanan, Bounce, menempatkan Wings Air dan Lion Air sebagai dua diantara 10 maskapai penerbangan terburuk di dunia.
Dari sekian banyak faktor, tingkat ketepatan waktu rendah (dibawah 50%) dan tingkat pembatalan tinggi (diatas 15%) menjadi faktor utama. Dengan harga tiket yang cenderung mahal, mendapat predikat seperti ini jelas memalukan.
Apalagi, dengan bentang wilayah begitu luas, transportasi udara bisa menjadi kunci mobilitas jarak jauh, karena mampu memperpendek waktu tempuh secara signifikan. Jadi, tidak mengejutkan kalau Kemenparekraf lalu membentuk Satgas khusus, demi memperbaiki masalah yang ada.
Soal harga tiket pesawat domestik yang terbang tinggi, sudah pasti ada banyak pro-kontra dan argumen yang saling berhadapan. Tapi, masalah ini justru secara gamblang menunjukkan, kenapa Indonesia (dengan potensi sebegitu besar) kurang menarik bagi wisatawan atau investor asing, dibanding negara tetangga.
Terlalu banyak keruwetan, karena mentalitas "kalau ada yang sulit, kenapa harus mudah?" masih saja membudaya.
Mau sampai kapan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H