Di perempatfinal, eks pelatih Barcelona itu secara cerdik mampu memanfaatkan kelemahan Turki dalam mengantisipasi bola silang. Gol Stefan De Vrij dan gol bunuh diri Mert Muldur sama-sama berawal dari umpan silang, yang gagal dan salah diantisipasi.
Di luar performa tim secara kolektif, Belanda juga masih punya Cody Gakpo, yang bagaikan menjadi Arjen Robben versi kaki kanan. Kebolehannya mengiris dari sayap kiri dan melakukan "cut inside", telah menciptakan 3 gol dan 1 assist, yang sekaligus menjadi oase di tengah keringnya lini depan Tim Oranye.
Dengan laju Timnas Belanda ke semifinal Piala Eropa, untuk pertama kalinya sejak edisi 2004, pemain Liverpool ini masih berpeluang menambah gol dan menjadi top skor turnamen. Jika berhasil, ia akan mengikuti jejak Marco Van Basten (1988), Dennis Bergkamp (1992) dan Patrick Kluivert (2000).
Uniknya, di balik kejutan Oranje di Jerman, ada satu kesempatan unik untuk mengulang sejarah, seperti kala tim legendaris asuhan Rinus Michels juara Piala Eropa 1988.
Kebetulan, turnamen kala itu itu juga digelar di Jerman, dan Koeman yang kini jadi pelatih, juga menjadi salah satu pilar tim, bersama trio Marco Van Basten-Ruud Gullit dan Frank Rijkaard yang ikonik.
Akankah sejarah terulang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H