Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Arne Slot, Bukan Erik Ten Hag Jilid II

22 Mei 2024   00:56 Diperbarui: 22 Mei 2024   00:56 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Segera setelah melepas Juergen Klopp dalam acara perpisahan meriah akhir pekan lalu, Liverpool merilis pernyataan resmi terkait kedatangan Arne Slot sebagai pelatih baru. Dalam rilisnya, The Kop menyebut, pelatih asal Belanda itu akan mulai bertugas per 1 Juni 2024.

Meski tak disebutkan rincian lebih lanjut, sejumlah media dan pakar transfer menyebut, Slot dikontrak sampai tahun 2027 dengan ongkos transfer mencapai 13 juta euro yang dibayarkan ke Feyenoord Rotterdam. Di sini, sang pelatih membawa serta staf kepelatihannya, seperti Sipke Hulshoff (Asisten Pelatih), Ruben Peeters (Head of Performance) dan Etienne Reijnen (Analis dan Penasehat Teknik).

Dengan peran sebagai pelatih kepala, kedatangan pelatih kelahiran tahun 1978 ini menandai sebuah struktur baru di era baru tim, yang juga menugaskan Richard Hughes secara khusus sebagai Direktur Olahraga klub, dengan tugas mengurus transfer pemain. Sebuah struktur organisasi yang sebenarnya sudah jamak di klub liga-liga Eropa daratan.

Tapi, dibalik kesiapan dan dukungan yang ada, termasuk "chants" khusus yang "dipromosikan" Juergen Klopp dalam pidato perpisahannya di Anfield, masih terselip keraguan. Salah satunya, apakah Arne Slot akan jadi Erik Ten Hag jilid II di Liga Inggris?

Pertanyaan ini sekilas cukup masuk akal, karena Erik Ten Hag dan Arne Slot sama-sama orang Belanda, dan sama-sama berkepala plontos. Keduanya juga sama-sama pernah juara Eredivisie Belanda sebelum pindah ke Inggris.

Boleh dibilang, keduanya sepintas terlihat serupa, tapi, kalau dilihat lagi, sebenarnya situasi mereka sama sekali berbeda.
Ten Hag pernah meraih hat-trick juara Eredivisie dan sepasang Piala KNVB plus sekali menjejak semifinal Liga Champions. di Ajax Amsterdam. 

Tapi, semua capaian ini banyak dibantu oleh akademi klub yang terkenal berkualitas, kondisi keuangan yang oke, ditambah transfer efektif, berkat keberadaan sosok direktur jempolan seperti Edwin Van Der Sar dan Marc Overmars. 

Sebelum Ten Hag, sudah ada Frank De Boer, yang mencatat 4 gelar juara Eredivisie Belanda antara tahun 2011-2014 bersama Ajax dengan previlese serupa.

Apes, setelah dari Ajax, kiprah kepelatihan eks kapten Timnas Belanda itu cenderung suram, dengan kiprah singkat di Inter Milan, Crystal Palace dan Timnas Belanda menghasilkan pemecatan akibat performa buruk. 

Previlese seperti Ten Hag di Ajax tidak didapat Slot di Feyenoord Rotterdam. Meski merupakan satu klub tersukses di Belanda, dan punya akademi berkualitas, klub kota pelabuhan ini cenderung tidak stabil, baik dalam hal kondisi keuangan dan prestasi.

Terbukti, sebelum Slot datang, De Rotterdamers terakhir kali juara Eredivisie Belanda musim 2016-2017 dan juara Piala KNVB di musim 2017-2018, di bawah arahan Gio Van Bronckhorst.

Selebihnya, tim penghuni Stadion De Kuip ini kerap mengalami paceklik prestasi. Sebelum 2017, mereka bahkan terakhir kali juara liga pada musim 1998-1999, dan berkali-kali terpaksa menjual pemain bintang akibat masalah keuangan.

Jadi, torehan juara Piala KNVB musim 2023-2024 dan juara Eredivisie Belanda musim 2022-2023 Feyenoord di bawah arahan Slot terbilang istimewa. Bonusnya, tim juara Liga Champions tahun 1970 itu juga lolos ke final Europa Conference League musim 2021-2022.

Alih-alih mirip Ten Hag, Slot justru lebih mirip dengan Klopp semasa di Borussia Dortmund, yang secara prestasi dan kondisi finansial juga cenderung naik-turun. Kemiripan Slot dan Klopp semakin terlihat, karena seperti halnya Liverpool, baik Dortmund maupun Feyenoord biasa mengumandangkan lagu "You'll Never Walk Alone" di partai kandang.

Jadi, ketika cocoklogi soal Erik Ten Hag dan Arne Slot muncul, ini adalah satu teori yang kurang berdasar. Apalagi, grafik inkonsisten Ten Hag di Manchester United datang, justru ketika ia dipercaya memegang penuh kendali kebijakan transfer dan tim secara teknis, seperti layaknya kebanyakan klub Liga Inggris.

Peran Ten Hag sebagai manajer (terlepas dari kedatangan Sir Jim Ratcliffe di Old Trafford) jelas berbeda dengan Slot. Ten Hag masuk dalam tim dengan struktur organisasi berbeda dari Ajax, sementara Slot masuk ke tim dengan struktur organisasi kurang lebih sama seperti Feyenoord.

Perannya pun sama persis, yakni sebagai pelatih kepala, bukan manajer. Jadi Slot hanya perlu beradaptasi dengan Liga Inggris, dalam kapasitas sebagai juru taktik.

Secara lingkungan, baik Manchester United maupun Liverpool sebenarnya punya atmosfer sama sekali berbeda. United cenderung toksik karena direcoki ego pemain bintang, "post power symdrome", dan manajemen yang amburadul, seperti kondisi Old Trafford yang bocor dan kebanjiran saat hujan.

Sementara itu, suasana Liverpool cenderung lebih suportif. Terbukti, Juergen Klopp tanpa ragu "memperkenalkan" Slot pada Kopites lewat nyanyian "chants" di pidato perpisahannya. Langkah ini lalu diikuti dengan rilis resmi klub di hari berikutnya.

Tidak banyak pelatih yang langsung memperkenalkan penerusnya dengan cara unik seperti Klopp. Gaya seperti ini hanya leluasa dilakukan, jika lingkungannya memang suportif.

Klopp sendiri sudah mengalami itu di Anfield, dengan dirinya dibiarkan berproses dan berprogres, hingga akhirnya meraih trofi demi trofi antara tahun 2019-2024. Sebuah hasil yang dibangun sejak 2015, dan berbuah ketika matang.

Dengan demikian, bukan kejutan kalau Liverpool akan kembali memperlakukan Slot dengan kesadaran serupa. Kesabaran seperti ini masih belum ada di Manchester United pasca era Sir Alex Ferguson, dan membawa klub menuju penurunan demi penurunan.

Jadi, cocoklogi antara Erik Ten Hag dengan Arne Slot jelas bukan sesuatu yang pas. Peran dan struktur klubnya sama sekali berbeda. The Red Devils terbiasa royal belanja pemain, sementara The Reds cenderung belanja sesuai kebutuhan.

Apalagi, masa depan Erik Ten Hag masih abu-abu, setelah membawa Setan Merah finis di posisi 8 Liga Inggris musim 2023-2024, dan terancam absen di kompetisi Eropa. Bisa-bisa, sebelum Slot datang, Ten Hag malah sudah lebih dulu didepak Manchester United.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun