Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Arne Slot, Bukan Erik Ten Hag Jilid II

22 Mei 2024   00:56 Diperbarui: 22 Mei 2024   00:56 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terbukti, sebelum Slot datang, De Rotterdamers terakhir kali juara Eredivisie Belanda musim 2016-2017 dan juara Piala KNVB di musim 2017-2018, di bawah arahan Gio Van Bronckhorst.

Selebihnya, tim penghuni Stadion De Kuip ini kerap mengalami paceklik prestasi. Sebelum 2017, mereka bahkan terakhir kali juara liga pada musim 1998-1999, dan berkali-kali terpaksa menjual pemain bintang akibat masalah keuangan.

Jadi, torehan juara Piala KNVB musim 2023-2024 dan juara Eredivisie Belanda musim 2022-2023 Feyenoord di bawah arahan Slot terbilang istimewa. Bonusnya, tim juara Liga Champions tahun 1970 itu juga lolos ke final Europa Conference League musim 2021-2022.

Alih-alih mirip Ten Hag, Slot justru lebih mirip dengan Klopp semasa di Borussia Dortmund, yang secara prestasi dan kondisi finansial juga cenderung naik-turun. Kemiripan Slot dan Klopp semakin terlihat, karena seperti halnya Liverpool, baik Dortmund maupun Feyenoord biasa mengumandangkan lagu "You'll Never Walk Alone" di partai kandang.

Jadi, ketika cocoklogi soal Erik Ten Hag dan Arne Slot muncul, ini adalah satu teori yang kurang berdasar. Apalagi, grafik inkonsisten Ten Hag di Manchester United datang, justru ketika ia dipercaya memegang penuh kendali kebijakan transfer dan tim secara teknis, seperti layaknya kebanyakan klub Liga Inggris.

Peran Ten Hag sebagai manajer (terlepas dari kedatangan Sir Jim Ratcliffe di Old Trafford) jelas berbeda dengan Slot. Ten Hag masuk dalam tim dengan struktur organisasi berbeda dari Ajax, sementara Slot masuk ke tim dengan struktur organisasi kurang lebih sama seperti Feyenoord.

Perannya pun sama persis, yakni sebagai pelatih kepala, bukan manajer. Jadi Slot hanya perlu beradaptasi dengan Liga Inggris, dalam kapasitas sebagai juru taktik.

Secara lingkungan, baik Manchester United maupun Liverpool sebenarnya punya atmosfer sama sekali berbeda. United cenderung toksik karena direcoki ego pemain bintang, "post power symdrome", dan manajemen yang amburadul, seperti kondisi Old Trafford yang bocor dan kebanjiran saat hujan.

Sementara itu, suasana Liverpool cenderung lebih suportif. Terbukti, Juergen Klopp tanpa ragu "memperkenalkan" Slot pada Kopites lewat nyanyian "chants" di pidato perpisahannya. Langkah ini lalu diikuti dengan rilis resmi klub di hari berikutnya.

Tidak banyak pelatih yang langsung memperkenalkan penerusnya dengan cara unik seperti Klopp. Gaya seperti ini hanya leluasa dilakukan, jika lingkungannya memang suportif.

Klopp sendiri sudah mengalami itu di Anfield, dengan dirinya dibiarkan berproses dan berprogres, hingga akhirnya meraih trofi demi trofi antara tahun 2019-2024. Sebuah hasil yang dibangun sejak 2015, dan berbuah ketika matang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun