Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas U-23, Si Pelanduk yang Taklukkan Gajah

22 April 2024   07:54 Diperbarui: 22 April 2024   10:17 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di pertandingan melawan Australia dan Jordania, saya melihat Timnas Indonesia U-23 bermain seolah ini pertandingan terakhir. Mereka tahu apa yang harus dilakukan, dan belajar banyak dari kekalahan melawan Qatar.

Jika mentalitas seperti ini mampu dipertahankan, sambil memperbaiki kekurangan yang ada, tampil di Olimpiade 2024 adalah satu mimpi yang masih bisa dikejar. Harapan itu masih ada, sekalipun yang dihadapi tim sekelas Korea Selatan atau Jepang, yang notabene raksasa Asia.

Di sisi lain, capaian Timnas U-23 di Qatar kali ini menjadi satu buah proses panjang yang sudah dirintis Shin Tae-yong sejak tahun 2019. Pelatih asal Korea Selatan itu pelan-pelan mentransformasi tim, terlepas dari pro-kontra yang ada.

Dari yang tadinya kehabisan bensin setelah menit ke 60 menjadi tim yang tangguh, sekalipun kalah jumlah pemain. Dari yang tadinya kurang taktis, mampu memaksa lawan memainkan taktik nakal "furbizia" ala Italia.

Dari yang tadinya sebatas mengagungkan potensi di awang-awang, kini mampu lebih realistis, dengan memanfaatkan potensi nyata dari pemain diaspora. Satu langkah yang secara frontal mampu melecut semangat pemain tim nasional dari Liga 1, sekaligus mendorong mereka untuk berani keluar dari zona nyaman.

Memang, belum ada trofi atau medali emas tingkat ASEAN, yang sukses ditorehkan eks pelatih Timnas Korea Selatan, selama bertugas di Indonesia, tapi prestasi transformatifnya jauh lebih berharga daripada "piala kaleng" level regional, karena mampu menaikkan level tim nasional Indonesia di Asia.

Dengan kondisi sepak bola nasional yang masih serba amburadul, mampu mengantar Timnas Indonesia senior dan U-23 lolos dari fase grup Piala Asia adalah satu prestasi spesial, karena belum pernah terjadi sebelumnya.

Bahkan, capaian lolos ke babak perempat final Piala Asia U-23 menjadi satu standar tinggi, sekaligus satu "warisan" Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, karena langsung sukses dicatat, pada debut Indonesia di Piala Asia U-23.

Mungkin, inilah kesempatan Timnas Indonesia mencatat (dan memperbarui) sejarah di level Asia. Semoga, momentum positif ini tetap bisa dipertahankan, supaya mereka tidak langsung jatuh, hanya karena terlalu puas diri setelah mencatat sejarah.

Bisa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun