Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ernando Ari dan Sebuah Mentalitas Istimewa

19 April 2024   22:33 Diperbarui: 22 April 2024   07:58 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring kemenangan 1-0 Timnas U-23 atas Australia, Kamis (18/4) Ernando Ari Sutaryadi muncul sebagai bintang terang. Kiper Persebaya Surabaya ini mampu membuat sejumlah penyelamatan penting, termasuk menepis satu tendangan penalti dari Mohamed Toure di babak pertama.

Penampilan cemerlang kiper kelahiran tahun 2002 ini pun banyak dibahas, tapi dari sekian banyak hal yang dibahas, mentalitasnya menjadi satu hal yang spesial, meski sebenarnya sudah terbangun sejak lama.

Di level tim nasional, Ernando sudah cukup familiar dengan tekanan mental yang ada, bahkan sejak level U-16. Seperti diketahui, dirinya sudah berpengalaman meraih Trofi Piala AFF U-16 dan tampil di fase gugur Piala Asia U-16.

Meski sempat diinterupsi cedera bahu cukup parah, ketangguhan mental kiper asal Semarang ini membuatnya mampu bangkit dan berkembang. Nasibnya berbanding terbalik dengan Bagus Kahfi dan Brylian Aldama, dua rekan seangkatan di Timnas U-16 yang layu sebelum berkembang.

Alhasil, torehan medali emas SEA Games 2023 dan penampilan perdana Timnas Indonesia di fase gugur Piala Asia 2023 pun mampu diraih saat dirinya menjadi kiper utama. Performanya yang konsisten juga membuat posisi kiper utama hampir pasti aman, kecuali sedang cedera.

Belakangan, seiring mekarnya proyek penelusuran pemain diaspora Indonesia oleh PSSI dan Kemenpora, muncul sentimen "lokal pride" di sepak bola nasional. Penyebabnya, hampir semua posisi punya nama atau kandidat pemain dari diaspora Indonesia.

Tapi, alih-alih mengeluh atau berkoar di media, seorang Ernando Ari justru menampilkan satu contoh bagus sebagai pemain. Dia sepenuhnya fokus dan membiarkan performa yang bicara di lapangan.

Tentu saja, ini bisa berdampak positif terhadap standar kiper dari pemain diaspora Indonesia. Maka, wajar jika pos kiper utama Timnas Indonesia, termasuk Timnas U-23 di Piala AFC U23 masih belum tersentuh nama-nama pemain diaspora Indonesia.

Memang, ada Maarten Paes (Indonesia-Belanda) yang proses naturalisasinya masih diupayakan, dan Cyrus Margono (Indonesia-Iran) kiper blasteran yang belum lama berstatus WNI,. Tapi nama Ernando Ari tetap tak goyah di bawah mistar.

Dengan level performa seperti itu, wajar jika pencarian diaspora Indonesia Untuk posisi kiper tidak terlalu gencar, karena memang punya kriteria yang terstandar dan sangat paten: minimal  lebih bagus dari Ernando.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun