Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kisah Timnas Korea Selatan dan Pelatih Asing

18 Februari 2024   14:13 Diperbarui: 18 Februari 2024   17:00 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski secara hasil akhir lumayan bagus, metode "pelatih online" ala legenda Tottenham Hotspur terbukti kacau, setelah mencuatnya berita insiden perkelahian Son Heung-Min dan Lee Kang In di media. Tidak ada kontrol memadai di ruang ganti, dan ini adalah satu masalah fatal.

Ditambah lagi, publik sepak bola nasional Korea Selatan juga sudah banyak mengkritik metode sang pelatih sejak lama, yang membuat performa tim kurang meyakinkan. 

Apa boleh buat, pada Jumat (16/2) lalu, KFA memutuskan untuk mencopot eks pelatih Timnas Amerika Serikat itu, dan memberitahukan kepada sang pelatih lewat sambungan telepon, segera setelah keputusan diambil.

Alhasil, Timnas Korea Selatan kini kembali mencari pelatih baru, dengan Shin Tae-yong masuk radar. Meski begitu, kemungkinan merekrut lagi pelatih asing juga masih terbuka.

Menariknya, dari jejak kiprah pelatih asing Timnas Korea Selatan, kita diajak melihat, keberadaan pelatih asing di Timnas Korea Selatan adalah wujud ekspektasi tinggi publik sepak bola nasional, di negara yang secara kualitas dan sistem merupakan salah satu yang terbaik di Asia.

Ada peluang untuk naik level dan belajar di sini, tapi bukan berarti tanpa risiko. Selain tak stabil jika mudah gonta-ganti personel, risiko lain ada ketika pelatih tidak bekerja dengan porsi seharusnya, seperti pada kasus Klinsmann.

Di sini, bukan berarti pelatih lokal tidak cukup layak, tapi karena masih ada gap kekurangan di sektor pembinaan pelatih, yang butuh waktu untuk dikejar, setidaknya sampai gap itu banyak berkurang.

Karena itulah, peran pelatih asing dibutuhkan, dan jika kualitas pelatih lokal sudah jauh lebih baik di masa depan, ketergantungan pada pelatih asing bisa dikurangi.

Fenomena ini merupakan hal umum di negara yang sistem pembinaan pelatih lokalnya masih terus berkembang dan menjadi semakin umum jika tak ada sistem pembinaan pelatih lokal yang memadai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun