Kemungkinan cuci gudang sendiri jelas bukan situasi ideal buat Los Cules, tapi menjadi solusi masuk akal. Terutama jika tuntunan berprestasi tinggi masih dibebankan kepada pelatih baru.
Masalahnya, Blaugrana, khususnya dalam beberapa tahun terakhir, bukan klub yang cukup efektif dalam belanja pemain. Lebih banyak yang flop daripada yang sukses, karena mereka lebih banyak mengandalkan pemain lulusan akademi La Masia.
Inilah tantangan besar lain yang menunggu, jika skenario cuci gudang terjadi. Semakin efektif, seharusnya situasi bisa lebih baik, tapi jika yang flop malah lebih banyak, situasi bisa lebih ruwet.
Situasi ini memang terlalu suram, untuk ukuran klub peraih lima gelar Liga Champions dan rival bebuyutan Real Madrid di Liga Spanyol. Tapi, inilah buah pahit dari mismanagement parah selama bertahun-tahun, saat mereka masih kaya raya secara finansial.
Boleh dibilang, Barcelona yang kita lihat sekarang, adalah tim yang sedang berjuang memperbaiki kerusakan, dan menjalani masa transisi, dengan menghadapi aneka pilihan atau keputusan berisiko.
Jelas, butuh waktu tak sebentar untuk memperbaiki semua ini, dan masa transisi itu bisa berjalan semakin panjang, jika manajemen Azulgrana masih merasa, ini adalah klub dambaan para pemain top, yang masih sama seperti waktu masih kaya raya dulu.
Akankah cuci gudang benar-benar terjadi di tim raksasa Catalan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H