Cetak sejarah. Begitulah gambaran sederhana kiprah Timnas Indonesia di Piala Asia 2024. Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, Indonesia mampu lolos ke fase gugur Piala Asia.
Meski kalah 3-1 atas Irak dan Jepang, kemenangan 1-0 atas Vietnam mampu membawa Pratama Arhan dkk lolos ke babak perdelapan final Piala Asia 2024 sebagai satu tim peringkat ketiga terbaik, setelah Cina dan Oman hanya mampu meraih total dua poin.
Segera setelah Kirgistan secara dramatis menahan imbang Oman 1-1 pada Kamis (25/1) kegembiraan menjadi satu warna dominan bagi publik sepak bola nasional.
Banyak yang bersyukur, banyak juga yang memuji-muji Kirgistan, khususnya Joel Kojo yang menjebol gawang Oman, dan kiper Erzhan Tokotaev yang tampil oke di bawah mistar. Alhasil, warganet suporter Indonesia membanjiri akun media sosial Timnas Kirgistan dan Joel Kojo dengan puja-puji, sekaligus mem-follow massal kedua akun media sosial tersebut.
Bahkan, ada yang menyarankan kepada PSSI agar Timnas Indonesia beruji coba dengan Kirgistan, sebagai bentuk "ucapan terima kasih". Secara ranking FIFA, ajakan ini cukup masuk akal, karena per Desember 2023, negara pecahan Uni Soviet ini berada di peringkat 98 dunia.
Tapi, karena Timnas Kirgistan akan ikut berlaga di Piala AFF edisi 2024, ide laga uji coba bisa dikesampingkan dulu. Siapa tahu, Kirgistan berada satu grup dengan Indonesia.
Sepintas, kelolosan ini berbau keberuntungan, karena "ditolong" torehan dua poin Cina dan Oman. Tapi, anggapan ini tidak sepenuhnya benar, karena Tim Garuda pada prosesnya mampu bermain lebih baik dan mengalahkan Vietnam 1-0 di fase grup.
Tanpa kemenangan ini, jika situasi Oman dan Cina tetap sama, Indonesia pasti akan masuk kotak di fase grup. Jadi, keberuntungan Timnas Indonesia berasal dari kesempatan yang dibuka lewat usaha keras tim di lapangan.
Di babak perdelapan final nanti, Tim asuhan Shin Tae-yong akan berhadapan dengan Australia, tim perdelapan finalis Piala Dunia 2022 dan juara Piala Asia 2015. Memang, ada sedikit harapan dan optimisme, karena materi pemain The Socceroos tidak terlalu istimewa, jika dibanding tim unggulan lain.
Dari 26 pemain yang didaftarkan, hanya dua pemain yang profilnya cukup tinggi, yakni kiper Matt Ryan (AZ Alkmaar, Belanda) dan Marco Tilio (Glasgow Celtic, Skotlandia). Keduanya bisa dibilang merupakan bintang utama Tim Kanguru.