Kronik sepak bola nasional Brasil bahkan mencatat, pada final Piala Dunia 1950, Zagallo ikut bertugas sebagai tenaga keamanan di Stadion Maracana, kala Uruguay meraih trofi Piala Dunia, usai secara mengejutkan membungkam Brasil 1-2, dalam laga yang dikenal sebagai "Maracanazo" dan memicu momen berkabung nasional di Brasil.
Dengan rekam jejak panjang dan sumbangsih besarnya di sepak bola, FIFA memberinya penghargaan Order of Merit pada tahun 1992. Botafogo, klub yang pernah dibelanya sebagai pemain dan pelatih, juga membuat patung perunggu Zagallo tahun 2013 di depan Stadion Nilton Santos.
Sepeninggal Pele pada akhir tahun 2022 silam, Zagallo menjadi nama terakhir dari tim juara Piala Dunia 1958 yang masih hidup, sampai akhirnya wafat Jumat (5/1) lalu dalam usia 92 tahun karena sakit dan faktor usia.
Tentu saja, ini menjadi satu kehilangan besar lainnya buat publik sepak bola Brasil. Tapi, jejak panjang Zagallo di tim nasional Brasil tetap menjadi satu memori abadi, dalam perjalanan panjang Selecao.
Sebuah anomali di sepak bola modern yang cenderung "Eropa-sentris", sekaligus menjadi warisan unik Mario Zagallo sebagai legenda besar sepak bola dunia.
RIP, Mario Zagallo.