Yang paling kelihatan adalah kesiapan dan kualitas infrastruktur pendukung. Dengan standar FIFA yang tinggi, pembenahan harus dilakukan.
Dari segi suporter, PSSI dan pihak-pihak terkait perlu berkoordinasi, supaya segera ada perbaikan. Seperti diketahui, masalah ketertiban suporter masih jadi PR yang belum kunjung tuntas, dengan Tragedi Kanjuruhan menjadi buah paling kelam di sepak bola nasional.
Selain larangan suporter tandang menonton di stadion, yang baru akan dicabut tahun depan (jika tak ada perubahan) dan rencana menghadirkan Steward Liga 1, masih belum ada lagi upaya konkret lain, apalagi mengedukasi suporter.
Padahal, edukasi suporter adalah hal penting untuk membangun budaya tertib. Meski dikenal punya animo suporter tinggi dan komunitas "gila bola" yang besar, belum bagusnya tingkat ketertiban suporter masih jadi titik rawan.
Masalah lain yang rawan muncul dari pencalonan Indonesia di Piala Dunia 2034 adalah aspek politik. Sudah jadi rahasia umum kalau sepak bola nasional kadang dipolitisasi pihak tertentu.
Masalah ini sebelumnya sudah pernah membuat Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 di saat terakhir, akibat politisasi kedatangan Timnas Israel U-20 ke Indonesia.
Padahal, tim yang dipersoalkan memang lolos dari jalur kualifikasi, bukan jalur lobi. Mereka bahkan mampu meraih medali perunggu di putaran final Piala Dunia U-20 edisi 2023, yang akhirnya digelar di Argentina.
Memang, Indonesia belakangan terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 menggantikan Peru, tapi pengalaman pahit di Piala Dunia U-20 jelas akan jadi satu catatan tersendiri.
Bagaimana kalau Israel ternyata lolos (lagi) saat Indonesia dan Australia terpilih jadi tuan rumah Piala Dunia 2034?
Pertanyaan ini masih menjadi PR kolektif, jika Indonesia masih bermimpi jadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Kalau masih belum lepas dari politisasi, sampai ayam punya gigi pun Indonesia akan sulit jadi tuan rumah Piala Dunia.
Menjadi tuan rumah Piala Dunia memang sebuah mimpi yang tak dilarang, tapi sebaiknya PSSI dan pihak-pihak terkait perlu mulai serius berbenah, supaya Timnas Indonesia bisa tetap lolos ke Piala Dunia meski tak terpilih jadi tuan rumah.