Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Indonesia dan Mimpi Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Mungkinkah?

12 Oktober 2023   13:23 Diperbarui: 13 Oktober 2023   08:50 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trofi Piala Dunia. (AFP/YUKI IWAMURA via Kompas.com)

Tak lama setelah menetapkan Argentina, Uruguay, Paraguay, Spanyol, Portugal, dan Maroko sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030, FIFA langsung ancang-ancang menyiapkan "audisi" tuan rumah Piala Dunia 2034.

Berhubung Piala Dunia 2030 akan digelar di 3 benua (Amerika Selatan, Eropa, dan Afrika) FIFA rencananya akan menunjuk negara dari kawasan Asia untuk edisi 2034.

Dari berbagai kandidat potensial yang ada, Arab Saudi dinilai punya peluang cukup besar. FIFA bahkan sudah meminta Saudi untuk mengirim penawaran tuan rumah Piala Dunia 2034.

Selain karena menjadi salah satu kekuatan di Asia, negara kaya ini juga punya kompetisi Saudi Pro League yang sedang berkembang pesat, khususnya sejak Cristiano Ronaldo bergabung di Al Nassr.

Tapi, di luar Arab Saudi, ternyata ada rencana yang pernah muncul ke permukaan. Beberapa tahun lalu, negara-negara Asia Tenggara sempat punya ide menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2034, walau belakangan hilang kabar beritanya.

Belakangan, rencana itu tergantikan oleh rencana potensial dari Indonesia dan Australia sebagai duet tuan rumah. Meski terkesan mendadak, Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI sempat menyebut, kedua negara sudah mulai berkomunikasi sejak tahun 2017.

Artinya, ini bukan rencana dadakan. Pemerintah dan federasi sepak bola kedua negara juga sudah memberi sinyal positif.

(Goal.com)
(Goal.com)

Untuk Australia, mereka mungkin tidak akan kesulitan mengajukan diri dan lolos uji kelayakan. Negara ini punya salah satu liga dan tim nasional terbaik di kawasan Asia.

Tapi, bagi Indonesia, mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034 adalah satu hal yang lumayan rumit. Ada beragam hal yang perlu disiapkan.

Yang paling kelihatan adalah kesiapan dan kualitas infrastruktur pendukung. Dengan standar FIFA yang tinggi, pembenahan harus dilakukan.

Dari segi suporter, PSSI dan pihak-pihak terkait perlu berkoordinasi, supaya segera ada perbaikan. Seperti diketahui, masalah ketertiban suporter masih jadi PR yang belum kunjung tuntas, dengan Tragedi Kanjuruhan menjadi buah paling kelam di sepak bola nasional.

Selain larangan suporter tandang menonton di stadion, yang baru akan dicabut tahun depan (jika tak ada perubahan) dan rencana menghadirkan Steward Liga 1, masih belum ada lagi upaya konkret lain, apalagi mengedukasi suporter.

Padahal, edukasi suporter adalah hal penting untuk membangun budaya tertib. Meski dikenal punya animo suporter tinggi dan komunitas "gila bola" yang besar, belum bagusnya tingkat ketertiban suporter masih jadi titik rawan.

Masalah lain yang rawan muncul dari pencalonan Indonesia di Piala Dunia 2034 adalah aspek politik. Sudah jadi rahasia umum kalau sepak bola nasional kadang dipolitisasi pihak tertentu.

Masalah ini sebelumnya sudah pernah membuat Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 di saat terakhir, akibat politisasi kedatangan Timnas Israel U-20 ke Indonesia.

Padahal, tim yang dipersoalkan memang lolos dari jalur kualifikasi, bukan jalur lobi. Mereka bahkan mampu meraih medali perunggu di putaran final Piala Dunia U-20 edisi 2023, yang akhirnya digelar di Argentina.

Memang, Indonesia belakangan terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 menggantikan Peru, tapi pengalaman pahit di Piala Dunia U-20 jelas akan jadi satu catatan tersendiri.

Bagaimana kalau Israel ternyata lolos (lagi) saat Indonesia dan Australia terpilih jadi tuan rumah Piala Dunia 2034?

Pertanyaan ini masih menjadi PR kolektif, jika Indonesia masih bermimpi jadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Kalau masih belum lepas dari politisasi, sampai ayam punya gigi pun Indonesia akan sulit jadi tuan rumah Piala Dunia.

Menjadi tuan rumah Piala Dunia memang sebuah mimpi yang tak dilarang, tapi sebaiknya PSSI dan pihak-pihak terkait perlu mulai serius berbenah, supaya Timnas Indonesia bisa tetap lolos ke Piala Dunia meski tak terpilih jadi tuan rumah.

Akan sangat memalukan, jika Indonesia kembali batal tampil, meski lolos sebagai tuan rumah, hanya karena politisasi pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun