Dalam sepak bola, tidak banyak tim kejutan yang mampu menampilkan kombinasi antara kerja keras dan keberuntungan dalam porsi hampir sama besar. Satu dari sedikit kasus langka itu hadir di cabang olahraga sepak bola putra Asian Games 2022.
Dengan Hong Kong sebagai lakon utama, sebuah cerita unik muncul, seperti sebuah film. Disebut demikian, karena negara kecil di Asia Timur ini datang sebagai tim nonunggulan, tepat setelah gagal lolos kualifikasi Piala Asia U-23.
Di fase grup, tim asuhan Jorn Andersen ini juga dua kali kalah dari Uzbekistan, masing-masing dengan skor 0-1 dan 1-2. Beruntung, mereka tetap lolos ke babak perdelapan final, setelah Suriah dan Afghanistan menyatakan mundur.
Dengan demikian, negara eks koloni Inggris itu lolos dari fase grup dengan sebuah catatan langka: menjadi peringkat kedua grup meski selalu kalah dan tanpa poin.
Dalam keadaan biasa, sebagian orang mungkin akan mengira, kuota keberuntungan Hong Kong sudah dihabiskan di fase grup. Tapi, justru disinilah bagian utama pertunjukan dimulai.
Menghadapi dua wakil Timur Tengah, yakni Palestina dan Iran, yang secara teknis lebih diunggulkan, tim yang ditangani pelatih asal Norwegia itu mampu tampil efektif, dan mengunci kemenangan dengan skor 1-0.
Berkat dua kemenangan kor minimalis di babak perdelapan final dan perempat final inilah, Orr Wing Kai dkk mampu mencatat sejarah, dengan lolos ke semifinal Asian Games untuk pertama kali sepanjang sejarah.
Memang, mereka tak bisa berbuat banyak saat akhirnya takluk 0-4 dari Jepang, yang notabene salah satu tim terkuat di Asia, di semifinal, Rabu (4/10) tapi capaian ini tetap spesial, karena turut menjadi penanda perkembangan positif sepak bola di sana.
Sebelumnya, HKFA (PSSI-nya Hong Kong) memang telah melakukan pembenahan dalam beberapa tahun terakhir. Hasilnya, Liga Hong Kong masuk peringkat 15 besar AFC tahun 2022 dan Timnas Hong Kong lolos ke Piala Asia 2023, setelah terakhir kali tampil tahun 1968.
Tentu saja, capaian sebagai semifinalis Asian Games 2022 menjadi satu kemajuan lain dari sepak bola Hong Kong, yang sejak lama hanya dipandang sebelah mata.