Dari masa ke masa, terutama sejak dimulainya era digital, keberadaan video game menjadi satu hal yang bergerak begitu cepat.
Setiap tahun, ada saja pembaruan edisi, yang membuatnya semakin mutakhir, dan tetap relevan dengan aneka perkembangan yang terjadi. Fenomena ini misalnya terjadi di game simulasi sepak bola Football Manager.
Game besutan SEGA ini rutin mengeluarkan seri terbaru di bulan September-Oktober tiap tahunnya (setelah bursa transfer pemain tuntas) dan menampilkan aneka perkembangan.
Dari yang awalnya hanya berupa grafik 2 dimensi dan hanya bisa diakses di komputer, kini sudah punya versi aplikasi digital di ponsel, dengan tampilan yang semakin canggih. Tak heran, rilis edisi baru  game berinisial FM ini selalu ditunggu.
Tapi, kalau boleh memilih satu edisi FM yang paling melekat di ingatan, maka saya akan tanpa ragu menyebut edisi 2008. Edisi ini memberi satu memori berkesan, meski tampilannya hanya grafik dua dimensi.
Pada edisi ini, Liga indonesia masih berformat dua wilayah, dan Liga Inggris masih memakai kuota lima pemain pengganti di bangku cadangan. Lionel Messi masih menjadi seorang wonderkid di Barcelona, dan Manchester United masih begitu dominan di Liga Inggris, dengan Cristiano Ronaldo sebagai bintang utama.
Terdengar agak kuno, tapi ada kesan positif yang ternyata melekat, bahkan sampai belasan tahun setelah rilis.
Gara-gara game ini, saya jadi punya keinginan punya laptop sendiri, dan malah berkesempatan melihat sisi lain dari kemajuan teknologi, dalam hal ini perkembangan spesifikasi ideal game.
Soal punya laptop sendiri, itu akhirnya saya dapatkan pada tahun 2019, tepatnya saat masih jadi orang kantoran. Beberapa waktu setelahnya, saya membeli CD-ROM game FM 2008, yang ternyata sepaket dengan edisi 2009 dan 2010.
Dari ketiganya, hanya edisi 2009 saja yang tidak saya install di laptop, karena menurut saya kurang menarik. Soal spesifikasi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.