Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Koteka Trip Bersama KJOG, Sebuah Paket Kejutan

25 Agustus 2023   10:24 Diperbarui: 25 Agustus 2023   10:29 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen audiensi bersama GKR Bendara dengan Gana Stegmann (Dokpri)

Momen ini terasa spesial, karena tidak semua orang yang berwisata ke Keraton Yogyakarta bisa bertemu langsung dengan pihak "tuan rumah".

Momen audiensi bersama GKR Bendara dengan Gana Stegmann (Dokpri)
Momen audiensi bersama GKR Bendara dengan Gana Stegmann (Dokpri)
Menariknya, dari sesi audiensi yang dimoderatori oleh Gana Stegmann (Ketua KOTEKA periode 2023) saya seperti menemukan sekilas "pandangan utuh" sekaligus "jawaban" dari aneka kejutan yang saya alami di Museum Keraton Yogyakarta.

Ternyata, diluar peran pelestarian dan edukasi warisan sejarah maupun budaya (historio-kultural), seperti yang ditampilkan pada tur wisata Keraton Yogyakarta, ada sisi adaptif yang juga diterapkan dengan baik di Keraton Yogyakarta.

Pada lingkup kecil, salah satu sisi adaptif itu terlihat, dari hasil renovasi dan revitalisasi Museum Wahanarata, yang telah diresmikan pada tanggal 18 Juli 2023 silam.

Di sisi sayapnya, museum kereta pusaka ini memiliki ruang pertemuan, lengkap dengan fasilitas pendukung mumpuni, termasuk akses Wi-Fi. Karenanya, sesi audiensi yang juga menghadirkan rekan-rekan dari komunitas KOTEKA di Zoom juga berjalan lancar.

Pada lingkup lebih besar, sisi adaptif Keraton Yogyakarta terlihat dari keterbukaan untuk belajar dari kisah sukses pelestarian dan edukasi warisan historio-kultural di luar negeri.

Berawal dari hasil pengamatan GKR Bendara semasa studi lanjut di Kota Edinburgh (Skotlandia) dimulailah upaya panjang menjadikan Sumbu Filosofi Keraton Yogyakarta sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, yang rencananya akan menjalani "ujian akhir" di kuartal akhir tahun 2023.

Kota Edinburgh sendiri telah ditetapkan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia sejak tahun 1995, dan menjadi salah satu kota tujuan wisata populer di Skotlandia.

Sementara itu, Sumbu Filosofi merupakan garis lurus yang terbentang dari Tugu Golong-Gilig atau Tugu Pal Putih, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat hingga Panggung Krapyak.

Diluar makna filosofisnya, area Sumbu Filosofi juga merupakan desain tata kota tertua di Yogyakarta, yang mempunyai banyak peninggalan sejarah lengkap dengan potensi pariwisata yang menarik.

Penjelasan lebih spesifik mengenai Sumbu Filosofi dapat dijumpai dalam tulisan saya di Kompasiana yang berjudul "Sumbu Filosofi, Warna Unik Pariwisata Jogja".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun