Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Messi, Neymar dan Kisah Klasik "Benchmark"

15 Agustus 2023   17:16 Diperbarui: 15 Agustus 2023   17:22 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Neymar dan Messi (Elfutbolero.com.ar)

Di dekade berikutnya, Santos kembali mencetak "The Next Pele" lain dalam diri Neymar. Di awal kemunculannya, atribut kemampuan individu Neymar begitu menonjol.

Perbandingan dengan Pele pun tak terhindarkan, setelah Santos dibawanya meraih Copa Libertadores 2011, sama seperti capaian sang legenda dulu. Harapan publik sepak bola Brasil padanya juga semakin tinggi, setelah mampu meraih Treble Winner bersama Barcelona tahun 2015, berkat kombinasi ciamik dengan Messi dan Luis Suarez di lini depan.

Sayangnya, potensi besar itu tak pernah benar-benar mencapai titik maksimal. Rentetan masalah cedera dan indisipliner menjadi penyebab, terutama sejak pindah ke PSG pada tahun 2017.

Di klub raksasa Ligue 1 Prancis itu, ia memang datang sebagai pemain termahal dunia, setelah ditebus dengan harga 222 juta euro dari Barcelona. Transfer ini menjadi titik pemicu naiknya standar harga transfer pemain dalam beberapa tahun terakhir.

Tapi, ia hampir selalu absen karena cedera, tiap kali PSG mulai bertanding di fase gugur Liga Champions. Selama membela PSG, ia hanya sekali bebas cedera di babak ini, kala Les Parisiens menjadi finalis Liga Champions musim 2019-2020. Situasi itu tetap sama, bahkan saat Messi ikut bergabung ke PSG (2021-2023).

Di Timnas Brasil, cedera di partai pemanasan terakhir juga membuatnya absen, saat Selecao juara Copa America 2019. Saat fit di edisi 2021, Ney dipaksa patah hati, setelah kalah 0-1 dari Argentina di final.

Di Piala Dunia, nasib apes juga seperti mengakrabi, karena terjadi sampai 3 kali. Di Piala Dunia 2014, cedera memaksanya absen saat Brasil dibantai Jerman 1-7 di semifinal. Di Piala Dunia 2018 dan 2022, giliran kilau generasi emas Belgia dan Kroasia menundukkan Brasil di perempatfinal.

Belakangan, nasib pemain yang jago gocek ini juga tak menentu di Paris. Masalah cedera, hobi pesta dan ketidaksukaan fans menjadi penyebab.

Sebenarnya, Barcelona sempat disebut berniat memulangkan sang Brasilero, tapi masalah keuangan membuat tim Catalan itu tak bisa berbuat banyak. Dengan kondisi keuangan masih amburadul, Barca jelas tak bisa menandingi kekuatan fulus dari klub-klub ambisius Liga Saudi yang berminat pada Neymar.

Apalagi, ketika tawaran transfer 90 juta euro plus bonus, dengan kontrak selama 2 tahun dan gaji tahunan sebesar 150 juta euro datang dari Al Hilal (Arab Saudi). Ini jelas menjadi satu jalan tengah ideal buat Neymar dan PSG.

Dengan demikian, berakhir sudah kiprah The Golden Boy di Paris, sekaligus menjadi satu kejutan besar di bursa transfer musim panas 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun