Bicara soal kiprah Liverpool di bursa transfer musim panas 2023, rasanya seperti naik wahana "jet coaster". Ada saatnya dibuat antusias, ada juga saatnya dibuat berdebar-debar, karena situasi naik-turun kadang begitu ekstrem.
Di awal bursa transfer, Kopites dibuat antusias, karena Alexis MacAllister dan Dominik Szoboszlai sukses diboyong dengan total biaya 95 juta pounds dari Brighton dan RB Leipzig.
Dengan performa bagus di klub lama masing-masing, ditambah usia yang masih muda dan tingginya standar harga di pasar transfer kekinian, tentu saja ini adalah sepaket transfer cerdik.
Setelah membuat gebrakan di awal, Si Merah malah membuat banyak pihak terheran-heran, karena selain berani melepas Fabinho dan Jordan Henderson ke klub Arab Saudi, mereka juga terkesan maju-mundur saat mendekati Romeo Lavia.
Seperti diketahui, tim asuhan Juergen Klopp beberapa kali menawar pemain muda asal Belgia itu, tapi tak kunjung menemukan kata sepakat. Penyebabnya, Southampton selaku klub pemilik sang pemain kukuh mematok harga transfer minimal 50 juta pounds.
Sikap kukuh Soton juga berlaku saat menolak tawaran Chelsea seharga 48 juta pounds. Alhasil, Si Biru langsung mengalihkan target dan mengamankan jasa Tyler Adams dari Leeds United seharga 20 juta pounds.
Liverpool sendiri memang belum menyerah mengejar Lavia, yang juga ingin hengkang. Tapi, alih-alih mengiyakan permintaan The Saints, mereka malah membuat gebrakan dengan mengamankan jasa Moises Caicedo dari Brighton.
Tak tanggung-tanggung, dana transfer 110 juta pounds langsung digelontorkan The Reds, untuk memboyong gelandang asal Ekuador itu ke Anfield. Sebuah plot twist yang sangat mengejutkan.
Maklum, sebelum akhirnya sepakat ke Liverpool, Caicedo cukup lama dikaitkan dengan Chelsea dan sempat ditawar Arsenal di bursa transfer musim dingin.
Tapi, satu tawaran dari Merseyside langsung menyelesaikan semuanya. Mungkin, pemain kelahiran 2 November 2001 ini juga tak ingin melewatkan kesempatan berduet lagi dengan Alexis MacAllister di lini tengah.
Perubahan situasi yang belakangan begitu drastis mungkin membuat situasi terasa campur aduk seperti gado-gado. Hanya dalam sehari setelah tagar #FSGout viral di media sosial, semua rasa jengkel itu langsung berubah drastis setelah Caicedo datang.
Sebuah respon yang cukup membagongkan dari FSG, karena mampu mencatat rekor belanja pemain termahal, di saat kritik datang dari berbagai sisi.
Meski terkesan reaktif, sebenarnya transfer Caicedo tampak terukur, karena separuh dari biaya transfer itu datang dari penjualan Fabinho dan Henderson. Sisanya, datang dari kontrak kerjasama dengan Google Pixel yang baru disepakati awal Agustus 2023.
Tentu saja, ini merupakan satu kebiasaan klub di era kepemilikan FSG. Mereka serba terukur dan sangat hati-hati dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran.
Di sisi lain, transfer Caicedo, MacAllister dan Szoboszlai juga menggambarkan rencana "rebuild" yang dicanangkan bukan omong kosong. Rencana itu dilakukan, dengan perhitungan terukur, tanpa merusak struktur gaji klub.
Melihat situasinya, Liverpool tampaknya masih belum akan berhenti belanja, karena tim memang masih butuh tambahan satu pemain tengah dan bek tengah baru, untuk memperkuat kedalaman tim.
Kebetulan, lini tengah dan belakang The Kop masih punya beberapa pemain yang cukup rawan cedera seperti Thiago Alcantara, Joel Matip, dan Joe Gomez
Mungkin, masih akan ada lagi plot twist lain yang menyusul sampai penutupan bursa transfer musim panas, tapi jika mampu mendaratkan satu bek tengah dan gelandang baru, rasanya Liverpool akan bisa memperbaiki performa tim musim lalu.
Akankah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H