Perubahan situasi yang belakangan begitu drastis mungkin membuat situasi terasa campur aduk seperti gado-gado. Hanya dalam sehari setelah tagar #FSGout viral di media sosial, semua rasa jengkel itu langsung berubah drastis setelah Caicedo datang.
Sebuah respon yang cukup membagongkan dari FSG, karena mampu mencatat rekor belanja pemain termahal, di saat kritik datang dari berbagai sisi.
Meski terkesan reaktif, sebenarnya transfer Caicedo tampak terukur, karena separuh dari biaya transfer itu datang dari penjualan Fabinho dan Henderson. Sisanya, datang dari kontrak kerjasama dengan Google Pixel yang baru disepakati awal Agustus 2023.
Tentu saja, ini merupakan satu kebiasaan klub di era kepemilikan FSG. Mereka serba terukur dan sangat hati-hati dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran.
Di sisi lain, transfer Caicedo, MacAllister dan Szoboszlai juga menggambarkan rencana "rebuild" yang dicanangkan bukan omong kosong. Rencana itu dilakukan, dengan perhitungan terukur, tanpa merusak struktur gaji klub.
Melihat situasinya, Liverpool tampaknya masih belum akan berhenti belanja, karena tim memang masih butuh tambahan satu pemain tengah dan bek tengah baru, untuk memperkuat kedalaman tim.
Kebetulan, lini tengah dan belakang The Kop masih punya beberapa pemain yang cukup rawan cedera seperti Thiago Alcantara, Joel Matip, dan Joe Gomez
Mungkin, masih akan ada lagi plot twist lain yang menyusul sampai penutupan bursa transfer musim panas, tapi jika mampu mendaratkan satu bek tengah dan gelandang baru, rasanya Liverpool akan bisa memperbaiki performa tim musim lalu.
Akankah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H