Tapi, berakhirnya kiprah seorang Gianluigi Buffon sekaligus menandai sebuah siklus evolusi di posisi kiper. Tak ada lagi cukup banyak ruang untuk kiper tipe klasik dengan refleks tinggi, karena sepak bola kekinian banyak menuntut kiper untuk ikut aktif bermain, bahkan mencetak gol.
Karenanya, kita mungkin akan semakin jarang melihat seorang kiper seperti Buffon, yang bertipikal klasik dan bisa bermain sampai usia 40-an tahun. Inilah satu konsekuensi nyata, dari sepak bola modern yang begitu intens, sekaligus membuktikan, selalu ada "tumbal" dari sebuah siklus evolusi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!