Setelah melepas Tite pascakegagalan di Piala Dunia 2022, Timnas Brasil bersiap kedatangan pelatih asing, setelah Carlo Ancelotti (Italia) disebut sepakat menjadi pelatih tim nasional sejak Copa America 2024, atau setelah kontraknya di Real Madrid tuntas.
CBF sendiri disebut mengontrak eks pelatih AC Milan itu sampai 2026, dengan target utama juara Piala Dunia 2026.
Dengan demikian, Fernando Diniz ditetapkan sebagai pelatih interim sampai Don Carlo datang. Sebelumnya, pelatih yang juga menangani Fluminense ini ditunjuk sebagai pelatih interim, setelah Ramon Menezes (pelatih interim sebelumnya) kembali bertugas penuh sebagai pelatih Timnas U-20 Brasil.
Keputusan ini mungkin kurang populer bagi penganut paham "lokal pride" garis  keras atau sejenisnya. Apalagi, ini terjadi di negara peraih 5 gelar juara Piala Dunia, yang tak pernah absen di ajang sepak bola terbesar itu.
Tapi, alih-alih kritik, respon positif justru muncul, karena aspek inilah yang memang dibutuhkan, untuk melengkapi kekurangan yang ada.
Melihat situasinya, saat nanti Carletto bertugas di Timnas Brasil, ini akan jadi satu titik perubahan, yang bisa mendorong ketertinggalan Brasil dalam mencetak lagi pelatih lokal berkualitas.
Dari sini, cara pandang toksik yang biasa diterima pelatih bisa dikurangi, dan menjadi pelatih pun tak lagi terlalu menakutkan, karena situasinya sudah lebih sehat.
Masih ada tuntutan untuk menang, karena ini Brasil, tapi mulai ada pandangan lebih jauh soal sistem dan proses. Karena sepak bola bukan cuma soal hasil akhir, tapi juga soal proses apa yang dijalani, dan sistem apa yang digunakan untuk mencapai hasil itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H