Tentunya, ini adalah satu strategi awal untuk menarik sponsor dan membangun familiaritas. Situasinya sama seperti ketika David Beckham datang ke MLS tahun 2007, yang belakangan diperbarui dengan transfer Lionel Messi ke Inter Miami tahun 2023.
Tapi, jika proyek Saudi Pro League memang bertujuan meningkatkan kualitas sepak bola nasional di Arab Saudi (selain karena faktor diversifikasi ekonomi) cepat atau lambat pasti akan ada penyesuaian jumlah dan standar kualitas pemain asing dalam satu tim.
Sepanjang semua berjalan lancar, gebrakan awal yang dihadirkan Saudi Pro League bisa menjadikan mereka MLS versi Asia, karena mereka tidak asal menggoda dengan gaji mewah, tapi punya standar tinggi soal pemain asing dan kompetisi.
Dengan demikian, stagnasi yang sudah cukup lama hadir di sepak bola Asia bisa dihilangkan perlahan. Negara-negara lain di Asia pun akan ikut terpacu untuk lebih baik, sehingga wakil Asia bisa berbicara lebih banyak di tingkat dunia.
Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H