Kemungkinan adanya seleksi cukup terbuka, karena banyaknya pemain muda berbakat yang kerap tidak terpantau, dan kondisi tim yang sudah vakum cukup lama.
Selain itu, Timnas U-17 juga berpeluang menunjuk pelatih baru, dengan nama-nama lokal seperti Bima Sakti dan Indra Sjafri masuk daftar kandidat bersama Shin Tae-yong dan Dennis Wise (Inggris, pelatih Garuda Select).
Otomatis, jika berganti pelatih, ide taktik dan komposisi pemain akan berbeda, jadi perlu diseleksi dan disusun ulang dari awal.Â
Dengan demikian, seandainya Garuda Muda tidak jadi bulan-bulanan, bahkan mampu lolos dari fase grup, itu sudah bagus sekali, karena tim inj dipersiapkan seperti tahu bulat, digoreng dadakan.
Di luar urusan teknis, isu politis juga jadi titik rawan, karena waktu penyelenggaraan turnamen cukup berdekatan dengan penyelenggaraan Pemilu 2024.
Jika waktunya beriringan dengan masa kampanye, jangan sampai ini memicu kegaduhan baru, dan mengacaukan (lagi) kesempatan yang datang. Minimal, jangan ada lagi politisasi, karena Timnas Israel U-17 sudah pasti absen, karena tidak lolos kualifikasi zona UEFA.
Pada akhirnya, meski ini hanya turnamen kelompok umur, dan turnamen "level tiga" dalam piramida FIFA (setelah Piala Dunia senior dan Piala Dunia U-20) semoga semua berjalan lancar, dan kesempatan kedua dari FIFA ini bisa berdampak positif bagi sepak bola nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H