Seiring munculnya kasus "Plusvalenza" yang menimpa Juventus, dan membuat mereka kena pengurangan poin, kesadaran untuk membuat aspek prestasi olahraga dan finansial klub bisa seiring sejalan tampaknya mulai muncul di pikiran manajemen AC Milan.
Diluar pertimbangan laba-rugi, ada aspek keberlanjutan yang ingin coba dibangun, supaya klub selamat dari ancaman pailit dalam jangka panjang. Kebetulan, masalah kebangkrutan sempat menimpa beberapa klub seperti Parma, Fiorentina dan Napoli.
Tentu saja, Milan tak ingin bernasib seperti itu, terutama setelah menjalani tahun-tahun yang cukup sulit. Karenanya, perubahan mereka lakukan di pos direktur teknik, dan ini cukup masuk akal, apalagi angka pendapatan dari Liga Italia masih belum sebesar Liga Inggris.
Meski kurang mengenakkan, inilah satu bagian dari transisi AC Milan setelah melewati masa krisis. Sebelum menjadi klub pemburu trofi seperti dulu, ada kestabilan yang ingin mereka bangun sebagai pijakan awal, supaya mereka tidak kolaps setelah berprestasi akibat salah urus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H