Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Dinamisnya Piala Dunia U-20

26 Mei 2023   13:11 Diperbarui: 27 Mei 2023   00:04 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sekian banyak bintang yang muncul saat itu, ada nama Samson Siasia dan Mutiu Adepoju, yang merupakan bintang jebolan Piala Dunia U-20.

Tapi, kiprah wakil Asia dan Afrika lalu meredup cukup lama. Sebagai gantinya, muncul Amerika Serikat (1989) dan Australia (1991 dan 1993) di semifinal, tapi capaian keduanya masih dibawah Meksiko yang jadi finalis edisi perdana (1977).

Wakil Asia dan Afrika baru mulai sering melangkah jauh sejak edisi 1997 di Malaysia. Dimulai dari Ghana angkatan Stephen Appiah yang mencapai semifinal, sisi dinamis Piala Dunia U-20 mulai terlihat.

Di edisi 1999, Jepang yang dimotori Shinji Ono mampu melaju ke final, meski akhirnya takluk dari cikal bakal generasi emas Spanyol. Kelak, tim Samurai Muda ini menjadi kerangka tim yang tampil di Piala Dunia 2002 dan ikut andil meraih trofi Piala Asia 2004.

Setelah Jepang, wakil Asia terakhir yang mampu lolos ke final adalah Korea Selatan di edisi 2019, yang dibintangi Lee Kang In, pemain Real Mallorca yang ikut ambil bagian di Piala Dunia 2022.

Masih di turnamen yang sama, Mali yang dimotori Seydou Keita (kelak bermain di Sevilla dan Barcelona) muncul sebagai juara ketiga, dalam turnamen yang juga mengorbitkan Xavi Hernandez, maestro lini tengah Spanyol, yang kini melatih Barcelona.

Xavi Hernandez dan Seydou Keita, pernah jadi rival di level junior (Goal.com)
Xavi Hernandez dan Seydou Keita, pernah jadi rival di level junior (Goal.com)
Tren serupa juga hadir di edisi 2001, kala Timnas U-20 Argentina angkatan Javier Saviola juara di rumah sendiri. Kali ini, giliran Ghana yang dimotori Michael Essien yang tampil di final, sementara Mesir yang dibintangi Hossam Ghaly menembus semifinal.

Dari turnamen Piala Dunia U-20 ini juga, tiga wakil Afrika ini menciptakan kerangka tim yang cukup kuat di level senior. Mali beberapa kali lolos ke semifinal Piala Afrika, Mesir beberapa kali juara Piala Afrika, sementara Ghana lolos ke Piala Dunia 2006.

Uniknya, sebelum Maroko menjadi semifinalis Piala Dunia 2022, ternyata mereka sempat menjadi semifinalis Piala Dunia U-20 edisi 2005. Sayang, tim yang dimotori Nabil El Zhar ini kesulitan berprestasi di level senior.

Piala Dunia U-20 edisi 2005 yang dimenangkan Timnas Argentina U-20 angkatan Lionel Messi, juga menjadi panggung besar pertama Timnas Nigeria U-20 angkatan John Obi Mikel. 

Tim yang menjadi finalis di Belanda ini kelak menjadi kerangka tim yang juara Piala Afrika, lolos ke Piala Dunia (2010, 2014 & 2018) dan meraih medali perak Olimpiade 2008.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun