Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lika-liku Klub Ambisius

23 April 2023   23:13 Diperbarui: 23 April 2023   23:20 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chelsea (yang terbilang sukses di era Roman Abramovich) saja butuh waktu 9 tahun dan 1 kekalahan di final Liga Champions, sebelum akhirnya meraih trofi Si Kuping Besar mereka tahun 2012 dan 2021.

Sayang, cerita sukses ini tampaknya akan sulit terulang di era Todd Boehly, karena di tahun pertamanya saja, Chelsea sudah penuh turbulensi.

Dua tim ambisius lain, yakni PSG dan Manchester City butuh waktu beberapa tahun untuk bisa mencapai final Liga Champions pertama mereka. Tapi, progres perkembangan mereka sebagai sebuah tim sangat berbeda, meski sama-sama sudah meraih aneka trofi domestik.

PSG belakangan cenderung stagnan di Liga Champions. Dengan diperkuat superstar sekelas Kylian Mbappe, Neymar dan Lionel Messi, fase grup memang bisa dilewati, sekalipun lawannya tim sekelas Juventus, Liverpool atau Barcelona.

Tapi, ketika masuk fase gugur, mereka tampak tertekan dan hancur oleh tekanan itu, karena tidak tahu harus bagaimana. Celakanya, klub milik Nasser Al Khelaifi (Qatar) itu terlalu banyak diwarnai drama internal dan gonta-ganti pelatih.

Situasi berbeda justru ditampilkan Manchester City, karena mereka tampak terus berkembang. Meski masih belum beruntung di Eropa, ada progres yang terlihat, dan itu makin kuat karena klub milik Sheikh Mansour (Uni Emirat Arab) itu percaya penuh pada pelatih Pep Guardiola sejak tahun 2016.

Di bawah polesan pelatih asal Spanyol itu, ada satu stabilitas, yang makin kesini makin menyeramkan, karena selain punya materi tim kelas satu, ada pembaruan taktik yang terus dilakukan. Belakangan, metode ini coba ditiru Newcastle United, yang tampak berprogres sejak dibeli Pangeran Arab Saudi.

Kembali ke City. Di musim 2022-2023, pembaruan itu terlihat, dari kehadiran Erling Haaland dan Julian Alvarez di lini depan. Pep yang sebelumnya banyak mengandalkan "false nine" akhirnya unjuk kebolehan dalam menggunakan pemain nomor 9 tulen.

Hasilnya, The Eastland mampu tampil konsisten, bahkan berpeluang meraih Treble Winner. Terdengar berlebihan, tapi begitulah adanya.

Di liga, Kevin De Bruyne dkk masih menempel ketat, bahkan berpeluang menyalip Arsenal yang sedang limbung. Di Piala FA, partai puncak sudah dicapai, setelah trigol Riyad Mahrez mengakhiri langkah tim kejutan Sheffield United.

Tantangan tersulit datang di Liga Champions, karena Real Madrid menanti di semifinal. Selain karena faktor status El Real sebagai juara bertahan dan tim tersukses di kompetisi, ada tantangan mental yang harus dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun