Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tuchel dan Bayern, Sebuah Koherensi

24 Maret 2023   14:22 Diperbarui: 26 Maret 2023   01:57 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pencopotan Julian Nagelsmann dari posisi pelatih Bayern Munich, Kamis (23/3) menjadi satu berita mengejutkan di periode jeda internasional FIFA bulan Maret ini.

Maklum, pelatih berusia 35 tahun ini baru saja membawa Bayern Munich lolos ke babak perempat final Liga Champions, usai menang agregat 3-0 atas PSG. Di Bundesliga Jerman, Die Roten juga masih berada di posisi kedua, dengan hanya tertinggal 1 poin dari Borussia Dortmund, tim yang akan dihadapi pekan depan.

Tapi, jika melihat level performa mereka di liga sedekade terakhir, memang ada satu penurunan cukup drastis. Torehan 52 poin di 25 pertandingan liga bahkan menjadi yang terburuk dalam sedekade terakhir.

Di luar masalah hasil, cedera pemain kunci juga jadi masalah lain yang mengganggu. Sadio Mane sempat absen beberapa bulan karena cedera lutut, dan Manuel Neuer mengakhiri musim lebih awal karena patah kaki.

Kombinasi masalah ini ternyata gagal dikelola Nagelsmann. Meski disebut-sebut sebagai salah satu jago taktik berbakat di Jerman, kemampuannya dalam menjaga kestabilan tim ketika krisis ternyata belum cocok dengan tim sekelas Bayern.

Maka, bukan kejutan ketika The Bavarians lalu bergerak menggaet Thomas Tuchel sebagai pengganti, dengan ikatan kontrak sampai tahun 2025. Meski gaya main pelatih asal Jerman ini cenderung pragmatis, PSG mampu dibawanya lolos ke final Liga Champions, dan Chelsea dibawanya meraih trofi Si Kuping Besar.

Tentu saja, rekam jejak ini koheren dengan situasi Bayern sekarang. Seperti diketahui, PSG dan Chelsea sama-sama akrab dengan ketidakstabilan dalam tim, karena sering berganti pelatih, dan eks pelatih Borussia Dortmund itu diharapkan bisa mereplikasinya di Allianz Arena.

Jadi, di balik langkah kejutan ini, terselip ambisi besar untuk mengubah situasi secara drastis dalam sekejap, dengan menghadirkan sosok yang sudah berpengalaman di situasi seperti itu.

Meski mengejutkan, jajaran petinggi Die Bayern ternyata sudah ancang-ancang sejak Tuchel dicopot Chelsea beberapa bulan lalu. Alhasil, ketika pendekatan itu dilakukan lagi, tak sulit untuk mencapai kesepakatan.

Dalam sejarahnya, Bayern sendiri lebih condong memilih pelatih asal Jerman ketimbang pelatih asing. Kecuali jika pelatih itu punya rekam jejak istimewa seperti Pep Guardiola, Carlo Ancelotti atau Louis Van Gaal.

Dengan profil klub yang mentereng, wajar jika eks pelatih Mainz itu lebih memilih Bayern, sekalian mudik ke Jerman, daripada mengiyakan tawaran Tottenham Hotspur yang sedang mencari pengganti Antonio Conte.

Seperti diketahui, pelatih asal Italia itu berada di ujung masa kontrak, dan terancam dipecat karena membongkar borok tim ke awak media usai bermain imbang 3-3 melawan Southampton di Liga Inggris, akhir pekan lalu. Pada prosesnya,  petinggi The Lilywhites coba mendekati Tuchel, sebelum Bayern bergerak cepat.

Meski kehilangan target pelatih top, Spurs justru punya kesempatan lain untuk mendekati Nagelsmann yang sedang lowong, sebagai alternatif jika urung mencapai kesepakatan dengan Oliver Glasner (Eintracht Frankfurt).

Di sisi lain, meski bergabung di fase krusial, tampaknya FC Hollywood berharap, Tuchel bisa kembali menunjukkan tuahnya, seperti saat membawa Chelsea juara Liga Champions musim 2020-2021, hanya beberapa bulan setelah menggantikan Frank Lampard.

Kebetulan, lawan yang dihadapi Bayern di akhir pekan depan adalah mantan tim asuhan Tuchel. Di Eropa, Jamal Musiala cs juga akan berhadapan dengan Manchester City, tim yang dikalahkan Tuchel di final Liga Champions musim 2020-2021. Jika lolos ke semifinal, dua lawan familiar yakni Chelsea atau Real Madrid sudah menunggu.

Akankah tuah Tuchel kembali hadir?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun