Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Habis Tragedi Terbitlah Reaksi

29 Januari 2023   14:05 Diperbarui: 29 Januari 2023   17:30 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mural "Mataram Is Love" di sudut Jogja (Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo)

Bicara soal sepak bola nasional, banyak orang sudah mengakui, betapa kuatnya animo suporter di sini. Di banyak daerah, ada beragam kelompok suporter fanatik, lengkap dengan rivalitas masing-masing.

Meski kadang berlebihan, belakangan rivalitas yang ada mulai bergeser ke arah positif. Salah satu pemicunya datang dari Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 silam.

Dari tragedi yang memakan korban jiwa 135 orang ini, banyak kelompok suporter yang tadinya sering bergesekan menjadi rukun, atau setidaknya mulai membangun jalan ke sana.

Sebagai contoh, Persis Solo bersama klub-klub dari Yogyakarta seperti PSS Sleman, Persiba Bantul, dan PSIM Yogyakarta sepakat berdamai, dalam balutan frasa "Mataram Is Love."

Tak cukup sampai disitu, sejumlah suporter Persiba dan PSIM bahkan sempat ikut menonton langsung di Stadion Maguwoharjo, saat PSS Sleman berjumpa Arema FC, Kamis (26/1) lalu.

Setelah sepakat berdamai, bus rombongan tim Persis Solo sendiri juga leluasa saat melintas di Yogyakarta. Tanpa pengawalan ketat, tetap aman-aman saja.

15 hari sebelumnya, Persija Jakarta juga bisa menjalani partai tandang ke Bandung dengan lancar. Meski masih naik rantis dari dan ke Stadion GBLA yang dipenuhi Bobotoh, pertandingan ini berjalan relatif kondusif. Sebuah kemajuan untuk ukuran laga dua tim rival bebuyutan.

Kedua tim juga tak sungkan melakukan transfer langsung di awal putaran kedua Liga 1 musim 2022-2023. Momen langka ini terjadi, kala Maung Bandung merekrut Rezaldi Hehanusa dari Tim Macan Kemayoran.

Tak ada drama berlebihan, apalagi penolakan diantara Bobotoh dan The Jak, dan ini jadi satu kemajuan lain yang layak diapresiasi. Sedikit demi sedikit, ada kemajuan menuju rivalitas yang lebih konstruktif.

Masalahnya, diantara pemandangan positif ini, masih terselip sisa-sisa masalah lama berupa aksi anarkis oknum suporter, yang kebetulan dialami dua tim tamu. Insidennya identik: pelemparan batu pada bus rombongan tim yang menimbulkan kerusakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun